Menaker: Lembaga Pendidikan Harus Lebih Adaptif Hadapi Perkembangan Teknologi

| Senin, 16/04/2018 08:15 WIB
Menaker: Lembaga Pendidikan Harus Lebih Adaptif Hadapi Perkembangan Teknologi M Hanif Dhakiri (Nenteri Ketenagakerjaan RI). (Dok Kemnaker RI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Tenaga Kerja menyatakan lembaga pendidikan harus tampil adaptif dalam menghadapi perkembangan teknologi. Pasalnya, pesatnya perkembangan teknologi dan informasi turut berpengaruh terhadap perkembangan dunia industri.

"Industri kita sudah berubah. Mau gak mau pendidikan kita juga harus berubah agar bisa tetap bertahan dan berkembang di era digital," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri seperti disampaikan dalam keterangan resminya, Sabtu, 14 April 2018 lalu.

Menurut Hanif, perubahan industri akan menyebabkan kebutuhan jenis-jenis pekerjaan pun berubah. Dengan adanya perubahan tersebut, maka keterampilan yang dibutuhkan juga pasti berubah.

"Kalau industri berubah, pekerjaannya berubah, keterampilannya juga berubah, tapi pendidikannya tidak berubah, maka akan ketinggalan," jelasnya.

Secara umum, Hanif menjelaskan, lembaga pendidikan harus memperhatikan SK untuk menyiapkan output yang kompetitif di tengah perubahan industri tersebut. Pertama, karakter. Sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif tidak hanya ditentukan dengan penguasaan skill semata, tapi lebih dari itu dia menekankan karakter adalah fondasi utama bagi SDM Indonesia agar mampu bersaing dengan SDM negara-negara lain.

"Namun, landasan utamanya tetap karakter. Adapun keterampilan dan sebagainya itu bisa diintervensikan," tambahnya.

Kedua, keterampilan. Lembaga pendidikan harus menyesuaikan antara supply and demand, yakni pendidikan yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dunia inustri.

"Agar bisa terserap pasar kerja atau berwirausaha," lanjutnya.

Ketiga, kolaborasi. Hanif menilai daya saing bukan hanya persoalan persaingan satu sama lain. Namun, juga bisa berkolaborasi atau bekerja sama membangun jejaring dengan berbagai pihak.

Keempat, kontribusi atau produktivitas. "Jadi generasi masa depan ini harus dipersiapkan menjadi generasi produktif," ujarnya.

Kelima, kreativitas atau inovasi. Untuk mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, dia menilai lembaga pendidikan harus bisa mendorong siswanya menjadi kreatif dan inovatif.

Dengan sikap kreatif dan inovatif tersebut, Hanif menilai setiap orang akan tetap eksis di tengah berbagai perubahan yang ada. "Karena, saat ini tenaga kerja tidak bisa hanya berbekal tenaga dan kemudian bekerja saja. Sekarang tenaga kerja itu harus berbasis pengetahuan, berbasis inovasi," paparnya.

Tags : Menaker RI , Lembaga Pendidikan , Sumber Daya Manusia

Berita Terkait