Lukman Edy Komitmen Berantas Mafia Distribusi BBM di Riau

PEKANBARU, RADARBANGSA.COM - Mahalnya harga Pertalite di Riau membuat geram banyak pihak. Bahkan, harga pertalite di Riau termahal di Indonesia karena Pemerintah Provinsi Riau menerapkan pajak 10 persen. Hal itu membuat pertalite menjadi Rp 8.150 per liter.

Tak hanya jenis pertalite, premium dan solar pun mengalami kelangkaan di Riau. Hal ini membuat masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkan premium dan solar, ditambah dengan mahalnya harga pertalite.

Calon Gubernur Riau nomor urut 2, Lukman Edy turut prihatin atas kondisi tersebut. Menurut Lukman, kelangkaan dan mahalnya BBM seharusnya tidak terjadi di Riau jika pemerintah daerah setempat peduli terhadap rakyat.

“Ironis Riau sebagai pemasok utama lifting minyak nasional sering terjadi kelangkaan BBM khususnya jenis premium bersubsidi untuk masyarakat dan pertalite mahal,” katanya saat debat kandidat Cagubri di Hotel Labersa, Pekanbaru, Jumat 22 Juni 2018 malam.

Eks Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini meyakini bahwa quota BBM di setiap daerah sudah ditentukan secara benar oleh pemerintah pusat. Namun pemerintah daerah justru mengabaikannya.

Karena faktanya masyarakat di Riau masih sering susah mendapatkan premium bahkan kadang kosong di SPBU-SPBU. 

“Tentu patut dicurigai ada mafia yang merusak sistem distribusinya sehingga quota yang sudah ditentukan dan dikirim oleh pemerintah pusat tidak sampai bisa dibeli oleh masyarakat umum,” terangnya.

Oleh karena itu, Lukman berjanji akan membenahi persoalan tersebut jika dirinya terpilih sebagai Gubernur nanti. Kebijakan-kebijakan tentang BBM yang tidak memihak pada rakyat akan dia hapus.

“Saya akan mendorong tranparansi berapa quota BBM yang didapat Riau setiap harinya dan meningkatkan pengawasan terhadap semua pihak yang terlibat pada distrubusinya,” pungkas Lukman.