Korporasi Asal AS Tertarik Berinvestasi di Indonesia

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Jum’at, 24 Januari, 2020, Sejumlah petinggi negara hadir di rangkaian acara World Economy Forum (WEF) 2020 yang digelar sejak Selasa, 21 Januari. Pada kesempatan tersebut Indonesia aktif melakukan promosi dan menggaet investasi dengan sejumlah perwakilan negara yang turut hadir.

Kabar baiknya adalah sebuah Perusahaan Penyedia Layanan Komputasi Awan asal AS tertarik berinvestasi di bidang teknologi, hal ini dikatakan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan siaran pers di Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020.

Perusahaan ini adalah Amazon Web Service (AWS). Michael Punke, selaku Vice President Global Public Polic AWS mengatakan pihaknya tertarik untuk bekerja sama dan mendukung kebutuhan penyimpanan data bagi industri di Indonesia, termasuk untuk penyedia jasa finansial.

“Kami juga memiliki target bahwa AWS region akan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan pada 2030,” tambahnya.

Rencananya, Amazon akan membuka kawasan infrastruktur (AWS region) di Jakarta pada akhir tahun 2021 atau awal 2022. AWS Jakarta juga bakal menjadi AWS region ke-9 di kawasan Asia Pasifik, yang bergabung dengan region yang sudah ada di Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo, dan Hong Kong.

Nantinya, AWS Jakarta akan terdiri dari tiga Availability Zone (Zona Ketersediaan), yang masing-masing terdiri dari beberapa pusat data. Saat ini, AWS telah menghadirkan 69 Availability Zone di 22 region di seluruh dunia.

Sementara itu pihak Menperin mengatakan dirinya menyambut baik rencana investasi AWS.

“Kami harapkan ini akan memacu pengembangan sektor manufaktur, startup hingga industri kecil dan menengah (IKM) di Tanah Air untuk bertransformasi ke arah industri 4.0,” kata Menperin Agus.

Agus menjelaskan dengan hadirnya AWS region di Indonesia tentunya akan mendukung ekosistem startup tumbuh pesat dan membantu menciptakan lebih banyak pekerjaan dan perusahaan di sektor teknologi. Selain itu juga dapat mendorong ekonomi nasional dan menurunkan biaya serta meningkatkan fleksibilitas perusahaan-perusahaan di Indonesia.