Januari, Kenaikan Impor Tekan Defisit Neraca Perdagangan Januari ke USD 860 Juta

| Selasa, 18/02/2020 14:02 WIB
Januari, Kenaikan Impor Tekan Defisit Neraca Perdagangan Januari ke USD 860 Juta Ilustrasi. Kenaikan impor barang konsumsi dan barang modal sebabkan tingginya defisit neraca perdagangan Januari (Foto: Npr.org)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat neraca perdagangan Indonesia Januari 2020 defisit sebesar 0,86 miliar dolar AS atau 860 Juta Dolar AS (Kurs 13.689). Angka ini meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan Desember sebesar 0,06 miliar dolar AS atau 60 Juta Dolar AS (Kurs 13.689)

Direktur Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjarnako mengatakan penyebab utama defisit Januari ini adalah kenaikan impor barang konsumsi dan barang modal serta menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas

“Neraca perdagangan nonmigas pada Januari 2020 tercatat surplus 0,32 miliar dolar AS, menurun dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 0,94 miliar dolar AS,” Demikian pernyataan resmi dari Bank Indonesia dalam keterangan pers, Senin 17 Februari 2020.

Perkembangan tersebut satu sisi dipengaruhi oleh kenaikan impor nonmigas yakni impor barang konsumsi dan barang modal seperti kendaraan dan bagiannya.

Di sisi lain, kinerja ekspor nonmigas belum kuat, terutama akibat menurunnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati serta komoditas bijih, kerak, dan abu logam yang menurun, sedangkan ekspor komoditas logam mulia, perhiasan/permata serta besi dan baja meningkat sejalan dengan permintaan global yang masih kuat.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas pada Januari 2020 meningkat menjadi sebesar 1,18 miliar dolar AS, dari defisit 1,00 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya.

Peningkatan defisit tersebut terutama akibat kinerja ekspor migas yang menurun sejalan dengan menurunnya ekspor minyak mentah dan gas, meskipun impor migas juga menurun baik dalam bentuk hasil minyak dan gas.

 

Tags : Defisit Neraca Perdagangan , USD 680 Juta

Berita Terkait