Neraca Perdagangan April Defisit 344 Juta Dolar AS

| Sabtu, 16/05/2020 10:56 WIB
Neraca Perdagangan April Defisit 344 Juta Dolar AS Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) RI.

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca perdagangan Indonesia periode April 2020 defisit 344,7 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5.128 Triliun Rupiah.

Kepala BPS, Suhariyanto menyampaikan terjadinya defisit neraca perdagangan April 2020 ini dipengaruhi oleh defisit pada neraca perdagangan nonmigas dan migas. Neraca perdagangan nonmigas mencatatkan defisit 100,9 juta dolar AS pada April 2020, menurun dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya surplus 1,67 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut akibat penurunan kinerja ekspor produk manufaktur dan bahan bakar mineral, khususnya batu bara.

“Untungnya, kinerja positif ekspor emas, besi dan baja, serta minyak dan lemak nabati dapat menahan penurunan ekspor nonmigas yang lebih dalam,” jelasnya melalui keterangan resmi, Sabtu  16 Mei 2020.

Sementara itu, neraca perdagangan migas pada April 2020 juga mengalami defisit 243,8 juta dolar AS, lebih rendah dari defisit pada bulan sebelumnya sebesar 953,3 juta dolar AS. Penurunan defisit ini terutama dipengaruhi oleh penurunan impor migas sejalan dengan penurunan harga migas.

Selain itu defisit neraca perdagangan ini juga dipengaruhi akibat melambatnya permintaan dunia terhadap sebagian besar komoditas, terganggunya rantai penawaran global, serta rendahnya harga komoditas sejalan dengan dampak pandemi COVID-19 yang merebak ke seluruh dunia.

Kendati demikian, Suhariyanto menyampaikan, Meskipun defisit, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia Januari-April 2020 tetap surplus 2,25 miliar dolar AS.

“Surplus tahun ini tetap lebih tinggi yaitu 2,25 miliar dolar AS, dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya defisit 2,35 miliar dolar AS,” pungkasnya.

Tags : BPS , Neraca Perdagangan , Defisit