Permintaan Jagung Nasional Masih Surut

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Meskipun Indonesia telah memasuki era kebiasaan baru, permintaan beberapa komoditas belum banyak mengalami peningkatan.
Salah seorang petani Jagung di Bireun, Fauzan mengatakan jika pandemi telah menyurutkan permintaan jagung nasional.
Di wilayahnya, Bireun merupakan sentra penanaman jagung terbesar kedua di Indonesia. Kondisi alam Biruen yang cukup mendukung membuat produksi jagung sangat besar di kisaran 3.000 hektar jagung pada bulan ini.
Kendati demikian, Fauzan berkata jika pandemi membuat permintaan jagung surut dan berimbas pada turunnya harga jual jagung dari petani.
Tercatat saat ini harga jual jagung dengan kadar air 17% sebesar Rp. 3.200. Angka ini lanjutnya, turun jika dibandingkan dengan harga tahun-tahun sebelumnya.
“Namun, bila dicermati lebih lanjut dari rata-rata produktivitas jagung yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Bireun sebesar 55 kwintal per hektar, maka dalam setiap hektar petani bisa memperoleh keuntungan Rp. 7,5 juta,” ujar Fauzan dalam keterangannya, Senin 31 Agustus 2020
“Memang harga saat ini lebih rendah dari harga panen sebelumnya yaitu Rp. 4.000 sampai Rp.4.500 dengan KA 17%. Oleh karenanya apabila Bulog atau pedagang lainnya dapat menampung dengan harga yang lebih tinggi, kami sangat antusias dan berterima kasih sekali,” tutup Fauzan.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Gelombang Panas Terjang Eropa, Sebabkan 2.300 Kematian
-
Emas Antam 11 Juli Dijual Rp1,906 Juta per Gram
-
Pemprov Banten Ajukan Tambahan Lokasi Sekolah Rakyat
-
Gubernur Bali Dorong Jajaran Pejabat Kebut Kebijakan dan Program Prioritas 2025-2030
-
PPATK Ungkap Ratusan NIK Penerima Bansos Terlibat Tipikor, Narkotika, Hingga Terorisme