Cadangan Minyak Bumi di Indonesia Hanya Cukup Untuk 9,2 Tahun

| Kamis, 17/09/2020 14:45 WIB
Cadangan Minyak Bumi di Indonesia Hanya Cukup Untuk 9,2 Tahun Ilustrasi: Harga Minyak Rebound 2% (Foto: Wajibbaca)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Indonesia saat ini berada dalam krisis energi. Tak ayal lagi, pernyataan ini  telah banyak disampaikan oleh peneliti ataupun pihak pemerintah yang bertanggung jawab di sektor energi.

Fenomena yang mungkin akan membantu masyarakat paham tentang krisis energi ini adalah dari bertambahnya jumlah kendaran, seperti mobil dan sepeda motor yang diprediksi angkanya akan terus meningkat. Sementara energi fosil di alam ini tidak akan cukup untuk mensupply semua kebutuhan tersebut.

Direktur Riset Indef, Berly Martawardaya mengatakan jika cadangan minyak bumi di Indonesia mungkin hanya akan cukup untuk 9,22 tahun.

“Energi fosilnya sudah mau habis, jadi saat ini setengah dari konsumsi BBM saat ini diimpor, sementara transisi kita ke energi terbarukan itu sangat lambat,” ungkapnya pada Kamis 16 September 2020.

Energi dari minyak bumi, yang saat ini menyumbang sekitar 34 persen sebagai komposisi utama bahan bakar diproyeksikan akan habis. Hingga pada pada 2050 nanti, Indonesia diprediksi akan megimpor 99 persen minyak mentah dari luar.

Indonesia juga bukanlah negara yang kaya akan minyak, bahkan sangat sangat jauh jika dibandingkan dengan produksi minyak di Arab Saudi dan Venezuela. Cadangan minyak di Indonesia bahkan tidak lebih tinggi dari Vietnam.

Tim Peneliti SKK Migas mengatakan jika kejayaan minyak hitam di Indonesia di tahun 1995 hanya bertahan sebentar dan kemudian drop di tahun 2015. Antara produksi dan konsumsi membuat cadangan terus menurun, hingga akhinya Indonesia menjadi nett importer sejak tahun 2004.

“Pada tahun 2016, negara mengeluarkan sekitar 300 miliyar per hari ditambah lagi dengan subsidi pemerintah yang diberikan kepada masyarakat,” ungkap mereka.

Indonesia juga mengalami banyak kendala dalam mengeksplorasi migas, baik dari sisi investor maupun dari sisi teknologi pengeboran. Rasio penemuan migas dari sumur pengeboran eksplorasi sangat rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga

Dari sisi investasi, Indonesia menempati posisi terendah sebagai negara di Asia tenggara yang memiliki kesulitan dalam menggaet investor migas.

“Pemerintah saat ini juga sedang menggalakkan berbagai upaya untuk kembali menggairahkan iklim investasi nasional, salah satunya mengganti skema kerjasama dengan sistem gross split,” tukasnya.

Tags : migas , minyak bumi , fosil , energi

Berita Terkait