Sektor Transportasi Laut Perlu Didukung Stimulus Agar Pulih

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Pandemi menyebabkan dampak luar biasa terhadap sektor perekonomian Indonesia, tak terkecuali pada sektor transportasi laut.
Hingga September ini, pengamat sekaligus Rektor Institut Teknologi September (ITS) Muhammad Askhari mencatat jika sektor transportasi laut mengalami kontraksi sebesar minus 17,48 persen dan Sungai, Danau dan Penyeberangan minus 26,66 persen. Kontraksi ini diperparah dengan penurunan output yang hanya mencapai Rp 12,2 triliun di Triwulan I dan II tahun 2020.
“Berat sekali, kontraksinya sampe minus 48 persen,” imbuh Askhari dalam webiner balitbang, 29 September 2020.
Ia lantas mengatakan jika pemulihan pada sektor transportasi laut hanya akan terjadi jika didukung oleh pemberian stimulus dari pemerintah.
“Tanpa ada relaksasi, tanpa ada bantuan ini, kawan kawan di bisnis kapal ini dan penyebrangan sulit untuk bangkit apalagi angkutan penumpang yang masih drop,” ungkapnya.
Askhari menjelaskan beberapa stimulus yang dapat diberikan ini adalah stimulus penangguhan pembayaran pajak, pembebasan biaya kepelabuhanan, relaksasi pinjaman berupa bunga dan angsuran serta subsidi yang ditentukan melalui FGD dengan operator transportasi.
“Itu yang direkomendasikan saat ini dari teman teman ITS untuk recovery,” tukasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Menhan Sebut TNI Tingkatkan Kewaspadaan dan Bangun Kekuatan di Tengah Situasi Geopolitik
-
Kapolri Target Panen Jagung 7,5 Juta Ton, Komisi III: Tugas Utama Polri Jangan Diabaikan
-
Daftar Delapan Tim Lolos ke Perempatfinal Piala Dunia Antarklub
-
Menaker Berupaya Maksimal Ciptakan Lapangan Kerja dalam Negeri
-
Produksi Pangan Meningkat Tajam, Rina Saadah Dorong Pemerintah Perluas Pasar Ekspor