Aktivitas Manufaktur Indonesia Kembali Melemah

| Jum'at, 02/10/2020 10:51 WIB
Aktivitas Manufaktur Indonesia Kembali Melemah Pabrik Mobil Esemka di Kabupaten Boyolali, Jateng (foto: setkabgoid)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia turun dari 50,8 di Agustus menjadi 47,2 di September 2020.

Penurunan ini menunjukkan aktivitas manufaktur yang terus melemah di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena pandemi Covid-19. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan jika PSBB menghambat kemampuan penyedia bahan baku (supplier) untuk memasok input secara tepat waktu.

“IHS Markit yang mengeluarkan data PMI ini menjelaskan bahwa harapan mengenai output tahun 2021 sangat tinggi, tetapi optimisme tersebut akan sangat bergantung pada pengendalian pandemi,” ungkapnya, Jumat 2 Oktober 2020.

Penurunan PMI ini terjadi di sisi permintaan baru (new order). Penurunan penjualan berkontribusi pada kenaikan kapasitas berlebih (spare capacity) yang juga tercermin pada penurunan pekerjaan yang harus diselesaikan (backlogs of works) yang menghambat perekrutan tenaga kerja lebih lanjut. 

“Perusahaan kini juga sudah mengurangi aktivitas pembelian dan stok guna melakukan efisiensi. Tekanan di biaya input didorong oleh depresiasi nilai tukar dan diikuti oleh rendahnya harga penjualan. Tercatat sejumlah perusahaan memberikan diskon untuk merangsang penjualan,” lanjut febrio.

Kendati demikian, pemulihan manufaktur secara keseluruhan akan tetap bergantung pada tingkat penyebaran covid.

Kebijakan yang perlu diperkuat adalah percepatan stimulus pemerintah serta langkah TLI (Tes, Lacak, Isolasi) dan disiplin gerakan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak). 

Tags : Manufaktur Indonesia , PMI Turun

Berita Terkait