Bakal Jadi Induk Holding UMi, Minat Investor Semakin Tinggi ke Saham BBRI

| Rabu, 25/08/2021 12:32 WIB
Bakal Jadi Induk Holding UMi, Minat Investor Semakin Tinggi ke Saham BBRI Mesin ATM Bank BRI (Doc: Investor Daily)

RADARBANGSA.COM - Kepercayaan investor terhadap PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dinilai akan semakin kuat ketika BUMN ini nantinya resmi menjadi induk dari holding BUMN Ultra Mikro (UMi). Hal itu secara tidak langsung juga akan menarik minat investor.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas, Frankie Wijoyo Prasetyo menilai, sebagai bagian dari upaya memuluskan pembentukan holding itu, BBRI akan melakukan penerbitan saham baru.

Dengan demikian, dia meyakini hal itu akan mendorong penghimpunan modal yang lebih optimal. Aksi korporasi ini ke depan akan mendorong kinerja pembiayaan segmen ultra mikro dan akan mengangkat profitabilitas perseroan. 

Seperti diketahui saat RUPSLB, mayoritas pemegang saham BBRI menyetujui rights issue dengan mekanisme Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). RUPSLB tersebut digelar pada 22 Juli lalu. Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 28,677 miliar saham baru Seri B.

Pemerintah akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam BRI dengan cara penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang (Inbreng) sesuai PP No. 73/2021. Seluruh saham Seri B milik Pemerintah dalam PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM akan dialihkan kepada BBRI melalui mekanisme inbreng. 

Bila ditotal hasil inbreng dan optimalisasi dana segar yang diraup dari publik, diperkirakan aksi korporasi BBRI bernilai hampir Rp100 triliun. Dana hasil dari aksi korporasi itu di antaranya akan dimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan Holding BUMN UMi bersama kedua BUMN tersebut.

Di sisi lain Frankie mengakui isu holding BUMN UMi semula dipandang hal yang negatif oleh kalangan investor. Pasalnya akan menyebabkan efek dilusi saham, sehingga sempat membuat harga saham BBRI anjlok dari kisaran Rp4.200 menjadi Rp3.700-an.

"Namun dari paparan tujuan rights issue dan prospek holding ultra mikro secara jangka panjang, investor melihat prospek yang cukup cerah sehingga mendorong kinerja saham BBRI bergairah kembali," kata Frankie dalam keterangannya, Rabu 25 Agustus 2021.

Frankie menyampaikan sentimen tersebut akan membuat investor publik lebih tertarik pada rights issue BBRI tersebut. Terlebih, pemerintah selaku pemegang saham terbesar BBRI memenuhi haknya dalam aksi korporasi itu dengan inbreng Pegadaian dan PNM yang sama-sama kuat dalam pembiayaan dan pemberdayaan usaha wong cilik. 

Dia pun menilai holding mendorong efisiensi sekaligus memperluas jangkauan ketiga BUMN dalam pemberdayaan. Proses penyaluran dana pun dinilai akan semakin tepat sasaran dalam ekosistem usaha UMi nasional yang semakin kuat. 

"Di sisi lain, dana yang berhasil dihimpun dari investor publik melalui rights issue tentu sangat membantu struktur permodalan dan ekspansi kinerja lebih kuat dari holding ultra mikro ini," jelasnya. 

Tags : Holding UMi , BRI

Berita Terkait