KESDM: Kebutuhan Batubara Domestik Tahun Ini Naik Jadi 190 Juta Ton

| Kamis, 06/01/2022 17:01 WIB
KESDM: Kebutuhan Batubara Domestik Tahun Ini Naik Jadi 190 Juta Ton Tambang Batubara (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM  - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kebutuhan batu bara dalam negeri meningkat menjadi 190 juta ton di tahun 2022. Angka yang lebih tinggi dibandingkan kuota DMO tahun ini yang mencapai 137,5 juta ton.

Dalam rapat bersama yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN, juga diperkirakan bahwa produksi batu bara di 2022 akan lebih tinggi di kisaran 637 juta hingga 664 juta ton. Sebelumnya di 2021 produksi batubara mencapai 625 juta ton.

Kendati demikian pada akhir Desember 2021, diakui memang pasokan batubara meleset dari target. Ini salah satunya dipengaruhi oleh Badai La Nina yang menerjang Pulau Kalimantan pada November lalu sehingga meningkatkan curah hujan tinggi dan menyebabkan realisasi produksi batu bara hingga awal Desember mencapai 560 juta ton atau sekitar 89,6% dari target.

Sementara itu, penyerapan batu bara dalam negeri hingga awal Desember pun baru menyentuh 121,3 juta ton, atau sekitar 88,2% dari target Domestic Market Obligation (DMO).

Sebelumnya Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan  melarang perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP)  melakukan ekspor batubara selama Januari 2022.

Langkah ini dilakukan guna menjamin terpenuhinya pasokan batubara untuk pembangkit listrik.

"Kenapa semuanya dilarang ekspor? Terpaksa dan ini sifatnya sementara. Jika larangan ekspor tidak dilakukan, hampir 20 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan daya sekitar 10.850 mega watt (MW) akan padam. Ini berpotensi menggangu kestabilan perekonomian nasional. Saat pasokan batubara untuk pembangkit sudah terpenuhi, maka akan kembali normal, bisa ekspor. Kita akan evaluasi setelah tanggal 5 Januari 2022 mendatang," kata Ridwan belum lama ini.

Tags : DMO , Batubara

Berita Terkait