Harga LPG Naik Jadi Rp 175 Ribu, Ini Pemicunya
RADARBANGSA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan penyebab harga liquid petroleum gas (LPG) naik menjadi Rp 175 Ribu di pasaran.
Dia menyebut jika naiknya harga LPG impor di pasar global hingga 78 persen menjadi pemicunya.
Menurutnya pemerintah harus memberikan subsidi pada LPG 3 kilogram (kg) untuk masyarakat yang berhak atas penggunaan LPG yang berasal dari impor. Subsidi yang digelontorkan pun hingga puluhan triliun rupiah.
"Subsidi LPG Rp 70 triliun, itu kalau uang dibagiin ke rakyat buat program, berapa besar manfaatnya?" ujar Erick dikutip Republika Senin Januari 2022.
Di sisi lain, Indonesia harus mendorong gasifikasi batu bara (dimethyl ether/DME) untuk menggantikan LPG. BUMN harus menjadi lokomotif terkait hal tersebut.
“Batu bara harus digasifikasi di Indonesia, kenapa? Batu bara ini kalau digasifikasi bisa jadi DME pengganti LPG yang hari ini harga LPG naikn78 persen, makanya dilihat sudah mulai ramai-ramai LPG mahal, ya kenapa? Impor," sambung Erick.
Meskipun demikian Erick menjelaskan peralihan dari LPG ke DME membutuhkan waktu, teknologi, hingga investasi. Namun, dia menegaskan, hal itu harus dimulai sesegera mungkin.
"Namun, harus dimulai dari sekarang karena kenapa? Toh, batu bara 2060 sudah tidak terpakai lagi buat listrik karena kita akan memproduksi listrik dari matahari, dari geothermal, dari air, dari angin. Mumpung batu baranya masih bisa dipakai ya kita gasifikasi untuk gas," pungkas Erick.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
KPU RI Batasi Maksimal 600 Pemilih per TPS untuk Pilkada Serentak 2024
-
MotoGP: Marc Marquez Terbuka Gabung Tim Manapun Musim Depan
-
Jalan Tol Trans Sumatera Dilintasi 2,1 Juta Kendaraan Selama Mudik 2024
-
Arteta Ingin Kemenangan Arsenal Atas Chelsea Berikan Tekanan pada Manchester City
-
KPU RI Bakal Gunakan Sirekap pada Pilkada Serentak 2024