BI: Kinerja Manufaktur Indonesia Bertahan di Level Ekspansif

| Kamis, 14/04/2022 14:41 WIB
BI: Kinerja Manufaktur Indonesia Bertahan di Level Ekspansif Industri Baja (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Kinerja sektor industri pengolahan triwulan pertama 2022 terindikasi meningkat dan berada pada fase ekspansi. Hal ini tercermin dari indeks Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 51,77 persen.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, menjelaskan angka PMI ini lebih tinggi dari 50,17 persen pada triwulan IV-2021 dan berada dalam fase ekspansi (indeks >50).

Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada komponen volume total pesanan, volume produksi, dan volume persediaan barang jadi.

Berdasarkan subsektor, peningkatan terjadi pada mayoritas subsektor, dengan indeks tertinggi di subsektor kertas dan barang cetakan (56,36 persen). Sub sektor makanan, minuman dan tembakau (53,47 persen) serta subsektor tekstil, barang kulit dan alas kaki (53,29 persen).

"Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang positif dan meningkat dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 0,84 persen," ujar Erwin dalam keterangannya, Kamis 14 Februari 2022.

Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan berlanjut pada triwulan II-2022, yang diperkirakan lebih tinggi menjadi 56,06 persen. Peningkatan tersebut didorong seluruh komponen pembentuk, terutama volume produksi, diikuti volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan jumlah karyawan.

“Mayoritas subsektor diperkirakan meningkat, dengan indeks tertinggi pada subsektor makanan, minuman dan tembakau (58,46 persen) subsektor kertas dan barang cetakan (56,70 persen) serta subsektor tekstil, barang kulit dan alas kaki (56,29 persen)," kata dia.

Tags : Manufaktur , PMI

Berita Terkait