Meski Inflasi dan Harga Komoditas Tinggi, Pasar Saham RI Tetap Stabil

RADARBANGSA.COM - Mengamati keseharian Bursa Saham Indonesia merupakan satu hal yang menarik.

Kalau kita lihat sudah berbulan - bulan sejak terjadinya perang Rusia - Ukraina yang mengakibatkan harga komoditas meroket. Di satu sisi dunia juga digempur oleh tingginya inflasi.

Namun sadarkah kalian? Jika bursa saham Indonesia tetep sekuat dan sekokoh ini?

Coba kalian bandingkan dengan pergerakan bursa saham lainnya di Eropa, Asia ataupun Amerika. Pergerakan mereka dalam 6 bulan terakhir, rata rata minus sekitar 10 - 40%. Lantas berapakah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam 6 bulan terakhir? IHSG justru naik 2,90%. Menarik bukan?

Salah satu pasar saham yang berkondisi sama dengan Pasar Saham Indonesia adalah Pasar Saham Singapura. Keduanya sama sama bertahan positif dalam setahun terakhir.

Pada penutupan pasar Rabu, indeks Straits Times Singapura berada di tempat pertama secara regional, setelah naik 3,25% tahun ini.

IHSG Indonesia berada di posisi kedua secara regional, dengan kenaikan sebesar 3,22% year-to-date.

Mengutip CNBC, Analis ekuitas Morgan Stanley, Wilson Ng dan Derek Chang menyebutkan, bursa saham Singapura adalah "tempat berlindung yang aman di tengah pasar global yang berombak,"

Winnie Wu dari Bank of America mengatakan kinerja bank yang lebih baik adalah faktor lain di balik kinerja dua negara ini.

“Kenaikan suku bunga dan rotasi nilai pertumbuhan, meningkatkan kinerja bank di seluruh kawasan,” kata Wu, kepala strategi China dan kepala riset lembaga keuangan China di BofA.

“Pasar Singapura, Indonesia, dan Australia memiliki bobot indeks keuangan yang relatif tinggi, dan berkinerja lebih baik. Sedangkan pasar keuangan memiliki bobot indeks yang relatif rendah di Jepang, Korea, dan China,” pungkas dia.