Petani Bawang Merah Ungkap Alasan Enggan Menanam, Karena Rugi

| Selasa, 14/06/2022 07:02 WIB
Petani Bawang Merah Ungkap Alasan Enggan Menanam, Karena Rugi Indonesia tahun ini kembali mengekspor Bawang Merah ke Thailand. (Foto: beritasatucom)

RADARBANGSA.COM - Ahmad Sholeh, Petani bawang merah Kendal mengatakan bahwa kenaikan harga bawang merah saat ini akibat dari banyaknya petani terutama petani pemula yang enggan menanam lagi sebagai ekses dari jatuhnya harga akhir tahun lalu.

“Banyak petani yg mengeluh rugi, karena akhir tahun lalu jatuh harganya. Gak kuat lagi modalnya. Tapi kalau untuk petani yang sudah biasa, tetap menanam,” kata Sholeh seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa 14 Juni 2022.

Harga pupuk dan obat-obatan yang tinggi saat ini diakuinya sangat mempengaruhi biaya produksi.

“Jadi kalau harga saat ini dianggap tinggi, sebenarnya ya nggak. Lha wong harga sarana produksi sekarang udah ganti harga begini, jadi harga acuan di dalam Permendag pun perlu juga diperbaharui” tukasnya. Sholeh memprediksi minggu depan pasokan mulai banyak, karena di Pati dan Bima mulai panen.

Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengamankan produksi bawang merah.

Menurut Tommy, setiap bulan pihaknya selalu memantau dan memperbaharui data perkiraan produksi untuk 1-2 bulan mendatang berdasarkan data terkini yang dihimpun dari berbagai sentra. Dalam berbagai kesempatan, Ditjen Horti disebutnya selalu menyampaikan perlunya kewaspadaan semua pihak terhadap upaya stabilisasi pasokan dan harga bawang merah ini.

“Semua dalam pantauan dan terkendali termasuk permasalahan OPT dan dampak iklim. Percepatan tanam telah kami maksimalkan di lapangan. Kami optimis pasokan dan harga bawang merah Juni Juli ini akan kembali normal, sudah banyak panen di berbagai sentra yang siap dipasok ke pasar-pasar seluruh Indonesia” tandasnya

Tags : bawang merah

Berita Terkait