Kenaikan BBM Picu Penurunan Daya Beli Masyarakat Bawah

| Senin, 05/09/2022 11:43 WIB
Kenaikan BBM Picu Penurunan Daya Beli Masyarakat Bawah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). (Foto: Ilustrasi)

RADARBANGSA.COM - Kenaikan harga BBM bersubsidi yakni Pertalite dan Solar diperkirakan membuat 40% kelompok masyarakat yang kurang mampu mengalami penurunan daya beli hingga Rp8,1 triliun.

Tak hanya itu kenaikan BBM juga akan berdampak me inflasi juga angka kemiskinan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyadari resiko tersebut dan mengatakan antisipasi yang akan dikeluarkan adalah dengan memberikan bantuan sosial (bansos).

“Menyadari hal tersebut, Pemerintah melakukan perhitungan untuk melindungi masyarakat utamanya yang kurang mampu,” ungkap Menkeu dalam Primetime News Metro TV, belum lama ini.

Dia merinci kenaikan anggara bansos menjadi Rp24,17 triliun diperuntukkan untuk 20,65 juta keluarga saja.

Masing-masing akan mendapatkan Rp150 ribu per bulan untuk empat bulan dengan total Rp12,4 triliun. Dilanjutkan dengan pemberian subsidi upah sebesar Rp600 ribu per pekerja bagi 16 juta pekerja yang berpenghasilan maksimal Rp3,5 juta tiap bulan dengan total Rp9,6 triliun. Dilanjutkan dengan total Rp2,17 triliun yang berasal dari dana alokasi umum dan dana bagi hasil Pemerintah Daerah untuk subsidi transportasi angkutan umum, ojek online, dan nelayan.

Menurut Sri, dengan tiga bantuan tersebut pemerintah bisa menekan angka kemiskinan hingga turun 1,07%.

“Sehingga dengan adanya bansos yang mencapai Rp24,17 triliun, kita harapkan bisa mengurangi beban mereka yang tadi kita sebutkan 40% terbawah akan menghadapi juga tekanan akibat inflasi maupun kenaikan dari Pertalite dan Solar ini,” tandas dia.

Tags : BBM , Pemerintah , Menkeu