Alasan Harga Beras Naik dalam Sebulan Terakhir

| Selasa, 04/10/2022 08:02 WIB
Alasan Harga Beras Naik dalam Sebulan Terakhir Beras Bulog. (Foto: ilustrasi)

RADARBANGSA.COM - Harga Beras mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo mengatakan bahwa kenaikan harga beras tidak bisa dihindari. Beberapa penyebab kenaikan harga beras adalah kenaikan biaya tanam dan kenaikan biaya distribusi.

Namun dia mengatakan bahwa Bulog akan mendukung pasar dengan menyerap beras sesuai dengan harga yang telah ditentukan Pemerintah.

Adapun saat ini, stok beras di Bulog sudah mencapai 800 ribu ton dan Pemerintah akan menyerap beras hingga 1,2 juta ton.

“Jadi berapapun yang diminta pasar , akan dipenuhi, Bapanas beserta pemangku kepentingan terkait selalu memperhatikan stok beras dan barang penting lainnya karena inflasi dari volatile food ini yang masih bisa kita kendalikan,” kata Arif dalam keterangan resminya, Selasa 4 Oktober 2022.

Sebelumnya, Pemerintah telah telah menugaskan Perum Bulog melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) hingga 31 Desember 2022 di seluruh Indonesia.

Pada program ini, Perum Bulog wajib menyalurkan beras medium untuk mengisi pasokan beras medium secara terus-menerus kepada pedagang eceran di pasar rakyat, ritel modern, maupun pedagang eceran lainnya yang mudah dijangkau masyarakat.

Sebagai informasi, Informasi Pangan Jakarta mencatat, dalam seminggu terakhir harga beras IR 64 (Ramos) terbang Rp3.000 jadi Rp13.710 per kg, jenis IR 64 (Medium) naik Rp77 jadi Rp9.885 per kg, jenis IR 42 (Pera) naik Rp50 jadi Rp12.138 per kg, dan Setra I (Premium) naik tipis Rp2 jadi Rp12.148 per kg.

Tags : Beras , Harga Beras

Berita Terkait