Inflasi Inggris Sentuh 10,1%, Picu Pelemahan Rupiah
RADARBANGSA.COM - Inflasi Inggris pada September 2022 mencatatkan posisi tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Data yang dirilis Kantor Statistik Nasional, melaporkan Inflasi September 2022 tercatat sebesar 10,1% secara tahunan (year-on-year/yoy), naik dari bulan Agustus 2022 sebesar 9,9% yoy.
Inflasi itu juga melampaui ekspektasi para ekonom yang meramalkan angka 10% yoy.
Tingginya inflasi Inggris terjadi karena melonjaknya biaya hidup di negara tersebut yang turut dipicu oleh melambungnya harga energi.
Kondisi ini kemudian memicu penguatan mata uang Dolar AS dan menimbulkan pelemahan pada mata uang rupiah.
Mengutip data Bloomberg, Kamis Pagi pukul Rupiah dibuka pada level Rp15.540 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 42 poin atau 0,27% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore di level Rp15.498 per dolar AS.
Sementara itu Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan The Fed mendorong suku bunga acuannya di atas 4,75% jika inflasi yang mendasarinya tidak mereda.
Senada dengan itu, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic juga menekankan perlunya mengendalikan inflasi.
Imbasnya Imbal hasil obligasi AS naik setelah komentar Bostic dan Kashkari, karena pelaku pasar mengkhawatirkan langkah yang lebih hawkish dari The Fed.
Pasar juga memperkirakan peluang hampir 100% the Fed akan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin untuk pertemuan di bulan November.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
PLN Aliri Listrik 273 KK Dusun Terpencil di Indragiri Hulu Riau
-
329 PPIH Indonesia Telah Diberangkatkan ke Arab Saudi
-
Akui Dapat Tawaran dari Tim Lain, Maverick Vinales Pilih Fokus Bersama Aprilia
-
Menaker Ida Minta Mitra Industri Aktif Bantu Penempatan Lulusan BBPVP Makassar
-
Tingkatkan Program Kejuruan, Indonesia-Austria Jalin Kerja Sama Pelatihan Vokasi