Rusia Mundur Dari Perjanjian Ekspor, Harga CPO Melesat

RADARBANGSA.COM - Wakil menteri Bidang Ekonomi Indonesia, Musdhalifah Machmud, menyatakan bahwa pemerintah berencana menetapkan harga referensi minyak sawit mentah sebesar USD770,88 per ton untuk tanggal 1-15 November.
Adapun harga tersebut lebih tinggi dari harga referensi saat ini USD713,89 per ton.
Kenaikan harga minyak sawit tak lain dipicu oleh aksi Rusia yang menarik diri dari perjanjian Laut Hitam, membuat pasar khawatir tentang pasokan biji-bijian.
Rusia mengatakan, serangan besar-besaran pesawat tak berawak Ukraina terhadap armadanya di Krimea, merusak upaya untuk meredakan krisis pangan global.
Diperkirakan harga minyak kelapa sawit dapat kembali mencapai harga tertinggi 25 Oktober lalu, di 4.263 ringgit per ton, melanjutkan tren naik setelah mencapai harga terendah 28 September lalu di 3.220 ringgi per ton.
Anilkumar Bagani, kepala riset pialang minyak nabati Sunvin Group, di Mumbai mengatakan, ketidakpastian ekspor minyak bunga matahari dari pelabuhan Ukraina, menciptakan skenario bullish potensial untuk minyak nabati pesaingnya, terutama kedelai dan minyak sawit.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Soal Kemarau Mundur dan Pendek di DKI Jakarta, Pramono: Harus Siap
-
Gubernur Iqbal Beri Diskon Pajak Kendaraan Bermotor Di NTB Sesuai Tingkat Kepatuhan
-
Komisi II DPR Nilai Putusan MK Soal Pemilu Dipisah Kontradiktif
-
Panji Bangsa Didik 1.309 Kader Lewat Dikbar Serentak di 8 Daerah
-
Top! Janice Tjen Sabet Gelar Tunggal dan Ganda di ITF W35 Taipei