Inflasi dan Defisit APBN 2023 Jadi Fokus Utama Kemenkeu

| Senin, 09/01/2023 21:32 WIB
Inflasi dan Defisit APBN 2023 Jadi Fokus Utama Kemenkeu Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan RI). (Foto: twitter @KemenkeuRI)

RADARBANGSA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa inflasi masih menjadi fokus utama di tahun 2023. Terutama, ujarnya, mengenai volatile food atau bahan makanan.

Disampaikannya, hal itu diwujudkan dalam bentuk sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah, serta kinerja positif APBN 2022 yang telah bekerja keras sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

"Jangan lupa bahwa APBN 2022 mengeluarkan lebih dari Rp550 triliun untuk subsidi BBM, elpiji dan listrik. Ini menyebabkan kenapa harga administered yang di atur pemerintah nggak melonjak tinggi dibandingkan negara Eropa, Amerika atau negara lain yang BBM nya naiknya luar biasa selama tahun 2022," kata Sri Mulyani dikutip dari okezone.com, Senin, 9 Januari 2023.

Selain inflasi, defisit juga cukup menarik perhatian. Di 2022, defisit berhasil mencapai angka di bawah 3% atau lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal itu sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih sangat kuat dan terus berlanjut di 2023.

"Tahun 2022 defisit kita menurun sangat drastis ke 2,38% itu merupakan penurunan sangat besar. Hanya dalam kurun waktu 1 tahun ternyata berjalan bersama dengan pemulihan ekonomi yang masih kuat," tukasnya.

Di sisi lain, sejumlah reformasi yang telah dilakukan juga merupakan ciri positif dan kuat dari Indonesia di mata internasional. Sri menyebut, salah satunya adalah berupa implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), serta Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) di tengah kondisi yang extraordinary.

"Ini adalah membangun fondasi jangka menengah dari perekonomian Indonesia dan inilah yang menjadi cerita narasi positif dari ekonomi Indonesia. Covidnya dikerjakan atau dikelola dan di manage dengan baik, pemulihan ekonomi terjadi, APBN nya menjadi lebih sehat," paparnya.

Tidak hanya itu, memasuki tahun pemilu 2023, Sri juga menyatakan optimis akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia dikarenakan aktifitas dari seluruh partai politik. "Pasti ini akan menimbulkan dampak terhadap kegiatan politik yang berdampak pada kegiatan ekonomi yang positif. Menurut saya sih akan positif," tambahnya.

Tags : Menteri Keuangan , Inflasi , APBN , Indonesia , Ekonomi