Rupiah Akhir Pekan Menguat Ditopang Kenaikan Suku Bunga BI

| Jum'at, 20/01/2023 15:30 WIB
Rupiah Akhir Pekan Menguat Ditopang Kenaikan Suku Bunga BI Mata uang rupiah dan Mata uang Dolar AS (Doc: Market Bisnis)

RADARBANGSA.COM - Kurs Rupiah menguat seiring kenaikan suku bunga bank di Indonesia serta bersamaan momentum penurunan inflasi Amerika Serikat.

Mengutip data Bloomberg, Jumat pukul 15.27 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.075 per dolar AS, melanjutkan penguatan 0,09% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot Kamis sore kemarin di level Rp15.104 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan kenaikan suku bunga acuan BI tersebut bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah terhadap dolar AS karena spread suku bunga antara BI dan The Fed melebar.

"Tapi sentimen penggerak utama USDIDR (nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS) biasanya dari eksternal seperti kebijakan The Fed dan kekhawatiran resesi global," kata dia dalam keterangan tertulis Jumat 20 Januari 202.

Kekhawatiran pasar terhadap pelambatan ekonomi di AS hari ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Pelaku pasar keluar dari aset berisiko, masuk ke aset aman dolar AS.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.

Bank Indonesia meyakini kenaikan BI7DRR sebesar 225 basis poin secara akumulatif sejak Agustus 2022 hingga menjadi 5,75 persen pada saat ini memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3 persen plus minus 1 persen pada semester I 2023 .

Kenaikan suku bunga acuan tersebut juga ditujukan untuk mendorong inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3 persen plus minus 1 persen pada semester II 2023.

Tags : Rupiah , Dolar AS