Subsidi Energi Dipertahankan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

| Selasa, 31/01/2023 19:03 WIB
Subsidi Energi Dipertahankan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat Seorang petugas saat mengisi BBM ke konsumen (foto: pertamina)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah tetap mempertimbangkan pemberian alokasi subsidi energi di tengah krisis energi guna menjaga daya beli masyarakat.

“Di tahun 2023 kita memperkirakan kemungkinan jumlah alokasi subsidi cukup besar," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam keterangan tertulisnya, Selasa 31 Januari 2023.

Sebelumnya Pemerintah telah menetapkan target subsidi energi sebesar Rp209,9 triliun dengan rincian Rp139,4 triliun subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG), serta Rp70,5 triliun untuk subsidi listrik.

Adapun realisasinya subsidi energi mencapai Rp157,6 triliun atau lebih rendah dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp211,1 triliun. 

"Tahun 2022 itu kita lihat realisasinya lebih rendah daripada targetnya. Terutama penurunannya di BBM dan LPG, yang tidak separah seperti yang kita perkirakan sebelumnya. Karena asumsi crude kita yang targetnya tinggi, ternyata menjelang kuartal tiga terjadi penurunan harga komoditi migas," ungkap Arifin.

Di lain sisi, lanjut Arifin, subsidi untuk listrik tahun 2022 terealisasi Rp59,8 triliun dari target sebesar Rp61,7 triliun. 

Subsidi listrik dapat terjaga berkat adanya pemberlakuan kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) batubara dan harga gas untuk kelistrikan. 

"Dengan program DMO, harga gas untuk kelistrikan USD6 dolar. Jadi faktor yang mempengaruhinya adalah harga gas internasional dan juga faktor nilai tukar dolar terhadap rupiah," pungkas Arifin.

Tags : Daya Beli , Inflasi , Subsidi Energi

Berita Terkait