Aktivitas Manufaktur China Membaik, Impor Batubara RI akan Pulih

| Selasa, 16/05/2023 09:01 WIB
Aktivitas Manufaktur China Membaik, Impor Batubara RI akan Pulih Pembangkit Listrik (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Permintaan batubara dari China diprediksi meningkat seiring dengan perbaikan aktivitas manufaktur dan kenaikan konsumsi energi rumah tangga selama musim panas.

Melansir IpotNews, penurunan harga batubara global bulanan melambat pada April 2023 dengan pergerakan harga patokan yang beragam  (-2% hingga 7% pada April 2023 dibandingkan dengan -19% hingga +1% pada Maret 2023).

"Pemicunya adalah penyesuaian pasokan dan permintaan global untuk batubara," kata Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawan mengatakan seperti dikutip, Selasa 16 Mei 2023.

Dari sisi pasokan, karena China telah mencabut larangan impor batubara dari Australia, diperkirakan pasokan dari Australia akan meningkat. Kondisi ini akan memicu penyesuaian lebih lanjut dalam jangka menengah.

"Kami juga mencatat bahwa para penambang batubara besar di Indonesia yang masuk dalam coverage kami terus meningkatkan produksi mereka untuk memonetisasi potensi permintaan dari China walaupun harga telah ternormalisasi," ujar Rizkia.

Di dalam negeri, Rizkia mencatat perusahaan yang ada dalam coverage Mirae terbebani oleh biaya pendapatan yang lebih tinggi. Faktor utamanya adalah biaya royalti pemerintah yang lebih tinggi dan biaya penambangan yang meningkat.

 "Kami telah menurunkan estimasi laba kami untuk mencerminkan kondisi saat ini," jelas Rizkia.

Secara keseluruhan, Rizkia mempertahankan pandangan Netral terhadap sektor Batubara Indonesia. 

"Kami percaya masih akan ada ruang untuk peningkatan volume penjualan yang berasal dari permintaan ekspor dari China, namun, ASP yang normal dan biaya pendapatan yang lebih tinggi tahun ini akan menghambat perusahaan batubara," tutup Rizkia

Tags : Batubara , Manufaktur

Berita Terkait