Tahun Depan Permintaan Minyak akan Menurun

RADARBANGSA.COM - Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak tahun depan akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. 

Kondisi ekonomi makro yang lesu, pemulihan pasca pandemi yang sudah kehabisan tenaga, dan penggunaan kendaraan listrik yang terus meningkat, akan memangkas permintaan minyak.

Lapuran bulanan IEA edisi Agustus, yang dirilis pekan lalu,  11 Agustus 2023 memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak akan melambat menjadi 1 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024,  turun 150.000 bph dari perkiraan sebelumnya.

"Prospek ekonomi global tetap menantang dalam menghadapi lonjakan suku bunga dan kredit bank yang lebih ketat, menekan bisnis yang sudah harus mengatasi manufaktur dan perdagangan yang lesu," sebut IEA, seperti dikutip Reuters, Senin 14 Agustus 2023.

Sebelumnya IEA mencatat bahwa permintaan minyak mencapai rekor 103 juta bph pada Juni lalu, akan mencapai puncalnya pada Agustus ini.

Di sisi pasokan, produksi telah melambat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, dipelopori oleh pengurangan sukarela dari Arab Saudi.OPEC+  mulai membatasi pasokan pada akhir 2022 untuk memperkuat pasar dan pada bulan Juni memperpanjang pembatasan pasokan hingga 2024.

IEA memprediksikan, jika target OPEC+ saat ini dipertahankan, persediaan minyak dapat berkurang 2,2 juta bph pada kuartal ketiga, dan 1,2 juta bph pada kuartal keempat, yang berpotensi mendorong kenaikan harga lagi.