Intervensi BI Dorong Penguatan Rupiah
RADARBANGSA.COM - Intervensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas kurs rupiah membuat mata uang Garuda mampu menguat tipis di tengah penguatan indeks dolar AS pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (6/10).
Sebagai aset risiko, rupiah diprediksi melemah terhadap dolar hari ini, karena pelaku pasar mewaspadai data non farm payrolls Amerika Serikat terbaru yang akan keluar nanti malam.
Mengutip data Bloomberg, pukul 15.00 WIB, kurs rupiah ditutup pada level Rp15.612 per dolar AS, menguat 6 poin atau 0,04% dibandingkan dengan penutupan Kamis (5/10) di level Rp15.618 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa indeks dolar AS menguat pada Jumat. "Ini karena pelaku pasar mewaspadai data non farm payrolls bulanan AS yang dapat mempengaruhi pemikiran Federal Reserve ke depan," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada September 2023 mencapai USD134,9 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut turun USD2,2 miliar jika dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya yang sebesar USD137,1 miliar.
"Penurunan cadangan devisa ini sesuai dengan ekspektasi para analis," tambah Ibrahim.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Kalahkan Korea Selatan, Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Thomas 2024
-
BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang Hingga 14 Mei
-
BPBD Tangerang Minta Masyarakat Waspadai Perubahan Cuaca
-
Komisi VIII DPR RI Dorong Penambahan Kuota Haji Indonesia
-
Resmi Cerai, Teuku Ryan Wajib Beri Nafkah 10 Juta Per Bulan ke Ria Ricis