Kurs Rupiah Bergerak Melemah Dipicu 2 Sentimen Eksternal

| Rabu, 18/10/2023 11:35 WIB
Kurs Rupiah Bergerak Melemah Dipicu 2 Sentimen Eksternal Karyawan Bank Tunjukkan Uang Pecahan Rupiah Rp50.000 dan Rp100.000 (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Kurs rupiah bergerak melemah terhadap dolar hari ini, karena masih dibayangi konflik Israel - Hamas dan arah suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve ke depan. 

Mengutip data Bloomberg, Rabu pukul 09.25 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.727 per dolar AS, melemah 11 poin atau 0,07% dibandingkan penutupan Selasa di level Rp15.716 per dolar AS. Lanjut pada pukul 11.30 rupiah melemah 1 poin ke posisi Rp15.728 per Dolar AS. 

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan bahwa peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini. "Penyebabnya karena pelaku pasar masih mengkhawatirkan situasi konflik di Timur Tengah dan kebijakan suku bunga tinggi AS," kata Ariston dalam keterangan tertulis, Rabu 18 Oktober 2023.

Konflik di Timur Tengah masih memanas. Aset safe haven diminati pasar karena kekhawatiran pasar tersebut. "Harga emas sebagai salah satu aset safe haven di samping dolar AS sudah menguat lagi pagi ini menembus level tinggi USD1932 yang dicetak Jumat kemarin dan sekarang sudah bergerak di kisaran USD1937 per troy ons," ujar Ariston. 

Semalam data penjualan ritel dan produksi industri AS bulan September menunjukkan pertumbuhan melebihi ekspektasi pasar. Sekali lagi data mengindikasikan bahwa ekonomi AS masih solid sehingga peluang kebijakan suku bunga tinggi AS dipertahankan dalam jangka waktu lebih panjang makin besar. 

"Ini bisa mendorong penguatan dolar AS," tambah Ariston.

Data PDB, produksi industri dan tingkat pengangguran China yang akan dirilis pagi ini pukul 9.00 WIB bisa juga menjadi market mover untuk rupiah. Ekspektasi pasar menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya. "Indikasi pelambatan ekonomi China bisa menekan rupiah, dan sebaliknya," ucap Ariston. 

Terkait pengumuman Cawapres Ganjar Pranowo hari ini, Ariston melihat kelihatannya belum akan mempengaruhi pergerakan rupiah, karena masih jauh dari hasil pemilu. Faktor eksternal masih mendominasi pergerakan kurs rupiah hari ini. 

"Potensi pelemahan ke arah Rp15.760 per dolar AS, dengan support di sekitar Rp15.700 per dolar AS," tutup Ariston.(Adhitya) 

 

Tags : Kurs , Rupiah , Dolar AS