Industri Plastik Terancam Tutup Akibat Relaksasi Impor

RADARBANGSA.COM - Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) memprediksi penutupan industri plastik beserta turunannya akibat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang merelaksasi sejumlah perizinan impor.
“Jika ini (Permendag 8/2024) dibiarkan, pabrik-pabrik produksi plastik akan banyak yang tutup dan merugikan industri turunannya, seperti makanan-minuman, peralatan rumah tangga, otomotif, tekstil, dan lain-lain,” ujar Direktur Kemitraan Dalam Negeri dan Internasional Inaplas Budi Susanto dikutip Antara, Kamis 17 Juli 2024.
Budi mengeluhkan situasi Indonesia yang kebanjiran produk impor bahan baku plastik, khususnya dari Thailand, Vietnam, Malaysia, China, Korea Selatan, dan Timur Tengah.
Peningkatan produk impor tersebut ini sudah terpantau sejak 2020. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Inaplas, terjadi kenaikan mencapai 29 persen apabila jumlah impor pada 2020 dibandingkan dengan jumlah impor pada 2023, yakni dari 1,47 juta ton pada 2020 menjadi 1,90 juta ton pada 2023.
“Kondisi tersebut menyebabkan industri bahan baku plastik, seperti PE dan PP dalam negeri, sulit bertahan dan saat ini berjalan hanya 50–60 persen dari kapasitasnya,” pungkas Budi.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Timwas Haji DPR Minta BPKH Limited Diminta Profesional Pelayanan Katering Jemaah
-
Daftar Negara Asia Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026, Ada Uzbekistan dan Yordania
-
Dorong Kemandirian Pangan, Garut Luncurkan Program Upland Project
-
Gus Abduh Apresiasi Keputusan Presiden Prabowo Naikkan Gaji Hakim
-
Hadiri Pengukuhan Hakim MA, Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji