Kiai Maruf: Cegah Kemungkaran dengan Cara yang Santun dan Lemah Lembut

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin menegaskan, organisasi NU sejak didirikan hingga kini, tema pergerakan dan perjuangannya tidak lepas dari amar ma’ruf nahi munkar. Namun, NU melakukannya dengan cara santun, lemah lembut atau layyinan.
“Saya sering bicara dengan Presiden dengan Kapolri, amar ma’ruf itu dilakukan dengan cara santun,” katanya di gedung PBNU, Jakarta, seperti dikutip nu.or.id, Selasa, 3 Oktober 2017.
Menurut Kiai Ma’ruf, amar ma’ruf nahi munkar adalah bagian dari ajaran agama sehingga menjadi tugas umat Islam, termasuk warga NU.
Cuma, kata dia, dalam menjalankannya bisa jadi dengan cara beda. Ada kelompok di luar NU yang melakukannya dengan cara berteriak-teriak atau demontrasi. Cara semacam itu tidak mutlak berhasil.
“Tetapi dengan pendekatan yang santun, pendekatan kesadaran, dengan penuh toleran, itu justru banyak perubahan, dan memberikan manfaat, pengaruh yang besar. Itu yang dilakukan NU selama ini,” lanjutnya.
Sewaktu-waktu warga NU mungkin juga melakukan cara-cara yang tegas dengan terkontrol, tapi tidak harus selalu begitu.
“Jadi, amar ma’ruf itu bagaimana memerintahkan kebaikan dan mencegah kemunkaran. Mencegah kemunkaran tidak harus dengan cara keras, dengan cara demonstrasi, santun, konstitusional, demokratis, tapi arahnya kita mencegah dan terjadi perubahan-perubahan,” jelasnya.
NU melakukan cara-cara seperti itu, sambungnya, sebagai upaya mencegah benturan-benturan antarkelompok, misalnya antara kelompok nasionalis dengan Islam dan kelompok-kelompok lain.
“Ternyata yang bisa mengharmonisasikan kan NU,” pungkas Kiai Ma`ruf.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Tekan Angka Depresi, Pemprov Jabar Dorong Penempatan Psikolog Klinis di Puskesmas
-
Wagub Banten Dimyati: Guru Berperan Penting Menciptakan Generasi Unggul
-
Pemkot Bandung Dorong Guru Kuasai Artificial Intelligence
-
Kalahkan Real Madrid, Barcelona Semakin Dekat Kunci Gelar Juara La Liga
-
Gelar Pendidikan Instruktur PKPB, PKB Komitmen Lahirkan Kader Ideologis Tangguh