Pendidikan Islam di Negara Asean Harus Dibenahi

| Kamis, 19/10/2017 20:56 WIB
Pendidikan Islam di Negara Asean Harus Dibenahi Halaqah Ulama ASEAN 2017 di Jakarta.

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Halaqah Ulama ASEAN resmi ditutup pada Kamis, 19 Oktober 2017. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Keagamaan, Muhamad Murtadlo menyampaikan, usai kegiatan ini, ulama ASEAN dituntut memenuhi kebutuhan lembaga pendidikan Islam di negara berpenduduk Muslim. 

"Beberapa lembaga mencoba mengajak kepada lembaga lain untuk silaturahim dan untuk saling memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan. Khususnya di lembaga minoritas seperti Kamboja, Vietnam dan lainnya," ujarnya di Jakarta seperti dikutip republika.co.id, Kamis, 19 Oktober 2017.

Murtadlo juga berharap supaya ulama ASEAN dari 12 negara yang hadir pada Halaqah serta ulama dari Cina dan Timor Leste bisa menjalin komunikasi yang intensif, sehingga bisa memajukan lembaga pendidikan masing-masing. Selain itu menurutnya lembaga pendidikan Islam kedepannya juga harus bersiap-siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Artinya jangan sampai lembaga Pendidikan Islam itu tidak siap. Karena itu harus menyiapkan SDM untuk mampu berkompetensi dalam konteks MEA itu," jelasnya.

Khairudin Aljunaied, salah satu peserta Halaqah Ulama Asean mengatakan bahwa pendidikan Islam ditingkat Asia Tenggara masih banyak yang harus dibenahi. Karena itu, budaya keilmuan di lingkungan pendidikan Islam harus ditingkatkan. 

Ia menambahkan, lembaga Pendidikan Islam harus terus berupaya meningkatkan budaya literasi. Pasalnya, budaya membaca umat Islam saat ini masih rendah. Berbeda dengan masyarakat Eropa yang gemar membaca. Karena itu, Khairudin menyerukan agar Pendidikan Islam di Asean saling belajar antara satu dengan yang lain. 

Tags : Halaqoh Ulama ASEAN , Lembaga Pendidikan Islam

Berita Terkait