Tiga Tantangan Besar NU Hadapi Perkembangan Zaman

| Jum'at, 25/09/2020 19:23 WIB
Tiga Tantangan Besar NU Hadapi Perkembangan Zaman KH Maruf Amin (Mustasyar PBNU). (Foto: twitter @Kiyai_MarufAmin)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma`ruf Amin menyebut bahwa ada tiga hal yang menjadi tantangan Nahdlatul Ulama seiring dengan perkembangan zaman yang penuh dengan persaingan. Dan, menurut Kiai Ma’ruf, inovasi menjadi kunci keberhasilan untuk memenangkan persaingan tersebut.

Tiga tantangan tersebut menurutnya yang pertama adalah penguasaan teknologi digital sebagai alat dakwah masa kini dan masa depan, misalnya dalam bentuk media sosial. Meskipun sistem dakwah melalui teknologi digital dapat menjadi alternatif dakwah konvensional, saat ini NU masih belum maksimal dalam menggunakan metode dakwah dengan teknologi digital.

"Padahal, sistem ini lebih efektif karena memungkinkan masyarakat untuk menyimak dakwah kapan saja (anytime), di mana saja (anywhere), dan waktunya pun lebih fleksibel. Terutama untuk generasi milenial dan generasi Z," kata Kiai Ma`ruf dilansir nu.or.id, Jumat, 25 September 2020.

Tantangan kedua adalah pentingnya membangun gerakan ekonomi warga NU, karena sektor ekonomi menurutnya belum optimal. "Selama ini yang dilakukan NU baru sebatas pertemuan-pertemuan (ijtima`at) dan keputusan-keputusan organisatoris (qaraaraat) tentang pengembangan ekonomi. Tapi, keputusan-keputusan tersebut belum ditindaklanjuti secara program dan agenda yang lebih riil dalam bentuk gerakan ekonomi umat," terangnya.

Sementara, tantangan yang ketiga adalah pengembangan pendidikan baik diniyah maupun pendidikan umum. Dalam hal ini termasuk pengembangan pesantren dan pendidikan tinggi dalam rangka penguatan aqidah dan syariah dengan penguatan Lembaga Pendidikan NU sehingga mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, menguasai teknologi, dan inovatif.

"Selain itu, diperlukan konsistensi dan kesungguhan para pengurus NU dengan membuat pusat-pusat inovasi (marakizul ishlah) dan juga harus menyiapkan para pelaku perubahan (rijaalul ishlah) yang siap menjalankan program inovasi," tuturnya.

Tags : Nahdlatul Ulama , Maruf Amin , Teknologi Digital , Dakwah

Berita Terkait