Delapan Koleksi Bersejarah NTB Kembali ke Tanah Air Usai Pameran Internasional di Arab Saudi

RADARBANGSA.COM - Sebanyak delapan koleksi bersejarah milik Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sempat dipamerkan dalam Islamic Arts Biennale di Jeddah, Arab Saudi, akhirnya kembali ke tanah air. Kepulangan koleksi ini menandai berakhirnya partisipasi Indonesia dalam ajang seni Islam bertaraf internasional yang berlangsung sejak 25 Januari hingga 25 Mei 2025.
“Delapan koleksi dari NTB telah tiba dengan selamat di tanah air dan saat ini sedang menjalani proses pembongkaran, konservasi, dan inventarisasi ulang,” kata Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam di Mataram, dikutip Rabu (2/7/2025).
Koleksi yang dipamerkan mencerminkan kekayaan budaya Islam di NTB, seperti keris, jilbab tradisional Sumbawa (cipo’ cila), kitab Tajul Muluk, hingga pekinangan atau peralatan makan sirih. Benda-benda ini dinilai merepresentasikan akulturasi budaya lokal dengan nilai-nilai Islam.
“Jadi kita bersyukur karena ini adalah proses akhir dari perjalanan panjang Museum Negeri Nusa Tenggara Barat mengikuti Islamic Arts Biennale yang dilakukan oleh Kerajaan Saudi Arabia di Jeddah,” ujarnya.
Nuralam menegaskan bahwa koleksi-koleksi tersebut bukan sekadar artefak, melainkan bukti daya cipta dan imajinasi masyarakat NTB sejak ratusan tahun silam. “Koleksi-koleksi ini tidak hanya dilihat sebagai benda mati tetapi sebagai hasil karya seni masyarakat NTB... yang sangat layak untuk bercerita di dunia internasional karena koleksi-koleksi tersebut masih hidup bersama masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap pameran ini membuka jalan bagi Museum NTB menjalin relasi internasional yang lebih luas. “Mungkin tidak hanya delapan benda ini yang kita akan pamerkan, mungkin ada koleksi-koleksi kita yang lain juga yang akan kita pamerkan agar masyarakat internasional tahu betapa kayanya, betapa beragamnya kebudayaan yang ada di Nusa Tenggara Barat,” tambahnya.
Seluruh koleksi yang telah kembali akan melalui proses kurasi oleh pamong budaya sebelum dipamerkan kembali di ruang pameran Museum NTB. “Jadi paling lama satu minggu lagi dari sekarang itu masyarakat bisa menyaksikan, jadi kami akan mengundang masyarakat untuk hadir melihat kembali bagaimana benda-benda ini kembali ke tempatnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nuralam menyebut bahwa partisipasi ini selaras dengan visi Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, yakni "NTB Mendunia". Ia menilai keikutsertaan dalam pameran internasional semacam ini sangat strategis.
“Kami dapat informasi dari panitia, sepertinya Museum Negeri NTB juga akan diundang untuk berpartisipasi di Biennale dua tahun lagi... karena standar kita ternyata menyamai apa yang diinginkan oleh global institusi internasional lainnya,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kepulangan artefak ini menjadi bagian dari penguatan diplomasi budaya NTB. “Ketika koleksi kita bisa berbicara di ruang pameran internasional, sesungguhnya yang tampil bukan hanya artefak, tapi juga sejarah, identitas, dan nilai-nilai luhur masyarakat NTB,” katanya.
Di akhir, Nuralam menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak yang memungkinkan partisipasi dan pemulangan koleksi tersebut. “Kami sampaikan terima kasih kepada Kerajaan Saudi Arabia khususnya Departemen Kebudayaan yang mengundang Museum NTB mewakili Indonesia dalam pameran di kota Jeddah. Semoga keberhasilan ini menjadi pemicu untuk event-event internasional selanjutnya,” pungkasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Menhan Sebut TNI Tingkatkan Kewaspadaan dan Bangun Kekuatan di Tengah Situasi Geopolitik
-
Kapolri Target Panen Jagung 7,5 Juta Ton, Komisi III: Tugas Utama Polri Jangan Diabaikan
-
Daftar Delapan Tim Lolos ke Perempatfinal Piala Dunia Antarklub
-
Menaker Berupaya Maksimal Ciptakan Lapangan Kerja dalam Negeri
-
Produksi Pangan Meningkat Tajam, Rina Saadah Dorong Pemerintah Perluas Pasar Ekspor