Gagas Program 1 Milyar 1 Desa, Lukman Edy: Saatnya Riau Bangkit!

PEKANBARU, RADARBANGSA.COM - Komitmen Cagub Riau Zaman Now Lukman Edy untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat bawah melalui program 1 milyar untuk satu desa pertahun sepatutnya diapresiasi.

Dalam debat kandidat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terakhir yang digelar KPU Riau di Hotel Labersa, Jumat 22 Juni 2018, Lukman menegaskan bahwa Riau harus segera bangkit dari keterpurukan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya adalah membangun Riau dari desa. Dalam debat tersebut, Lukman yang maju berpasangan dengan Hardianto ini memaparkan visi dan misinya dalam membangun Riau lima tahun ke depan.

“Satu desa satu milyar tentu harus dikelola oleh birokrasi yang prima dan leadership yang kuat dan akuntabel,” terang Lukman.

Melalui program tersebut, Lukman yakin Riau dapat segera bangkit dan mampu secara signifikan mengurangi tingkat kemiskinan, sehingga kesejahteraan masyarakat Riau dapat terwujud.

Pasangan yang diusung koalisi Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra ini menyatakan, program tersebut adalah wujud keadilan dalam pengelolaan alokasi anggaran di Riau sampai pada level desa dan kelurahan.

Oleh karena itu, program ini secara langsung akan mengerakkan kantong-kantong potensi ekonomi di desa, mempercepat infrastruktur desa dan koneksi antar desa, serta penyerapan tenaga kerja.

“Jadi program ini merupakan cara paling efektif dan rasional untuk mencapai tarjet pertumbuhan ekonomi di Riau 7 persen dari 2 persen pertumbuhan saat ini dan terjaminya pemerataan kesejahteraan,” pungkas Lukman.

Kemiskinan di Riau 

Eks Menteri Pembangunan Darrah Tertinggal ini menyebut angka kemiskinan di Riau masih tinggi sekitar 7.7 persen atau 500 ribu jiwa, sama dengan jumlah penduduk 1 Kabupaten. Tetapi yang lebih parah lagi 22 persen masyarakat Riau masih mengkonsusmi beras miskin, angkanya jauh lebih besar dari pada angka kemiskinan.

Pertumbuhan ekonomi di Riau hanya 2 persen dan terburuk di Sumatera, angka kematian ibu dan bayi masih tinggi diatas nasional 1: 1000 dan nasional 1:1200 kelahiran, rasio sarjana hanya 9.6 persen, infrastruktur yang ada jalan jembatan sekitar 45 persen diantaranya dalam keadaan rusak.

“Terlebih lagi kemiskinan itu sangat terasa di pedesaan dengan distribusi 69 persen atau 1 : 1,5 orang (untuk kota 32 persen),” ungkapnya.

Fakta tersebut membuat mantan Ketua Pansus RUU Pemilu ini menawarkan solusi paling praktis dan sederhana namun dapat dirasakan langsung oleh masyarakat desa. Yaitu dengan mengalokasikan dana Desa sebesar 1 Milyar rupiah pertahun.

Dia berharap program ini dapat menekan secara lansung praktek korupsi, dengan sistem transfer langsung ke desa, memberikan kontribusi secara langsung meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari 2 persen menjadi 7 persen serta mengurangi ketimpangan ekonomi.