Di KTT APEC, Presiden: Pengurangan Ketimpangan Harus Prioritas Utama

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) atau Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik, Presiden Joko Widodo menghadiri Working Lunch: Promoting Inclusive Growth in The Digital Age di Papua Nugini, Minggu 18 November 2018.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan pandangannya terkait cara mengatasi ketimpangan di era globalisasi. Menurutnya, jika ketimpangan ini tidak diatasi dengan baik, maka dikhawatirkan dapat memicu reaksi negatif terhadap globalisasi.
“Kalau kita mau bicara pembangunan yang inklusif jelas kita harus bicara mengenai Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM). UMKM merupakan tulang punggung perekonomian,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, Total UMKM Indonesia saat ini tercatat sebanyak 62,9 juta unit usaha (berdasarkan data 2017). Sebanyak 6 juta UMKM sudah melakukan kegiatannya secara online. Untuk itu, pengurangan ketimpangan merupakan hal yang sansat prioritas.
“Dalam 30 tahun mendatang, dalam visi APEC Post Bogor, pengurangan ketimpangan harus mendapat prioritas,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan ABAC Dialog with Leaders dengan tema Inclusion in the Age of Disruption: Charting a Common Future di Papua Nugini, Sabtu 17 November 2018.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Pramono Ungkap Alasan Perbanyak Taman dan Fasilitas Olahaga di Jakarta
-
Naik Rp13.000, Emas Antam Dijual Rp1,919 Juta per Gram
-
Sumenep Tawarkan Pesona Wisata Alam dan Budaya yang Memikat
-
Tumbangkan Unggulan Pertama, Anisimova Melaju ke Final Wimbledon
-
Menteri PPN Dorong Data Kependudukan Menjadi Basis Perencanaan Nasional