Anggia: PCI Fatayat NU Miliki Andil Besar Untuk Pemberdayaan Perempuan

| Selasa, 18/12/2018 10:59 WIB
Anggia: PCI Fatayat NU Miliki Andil Besar Untuk Pemberdayaan Perempuan Suasana silaturrahim PP Fatayat NU dengan PCI Fatayat NU Malaysia di Kuala Lumpur (dok PP Fatayat NU)

KUALA LUMPUR, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini mengatakan bahwa Pengurus Cabang Istimewa Fatayat NU memiliki peran yang strategis dalam hal pemberdayaan perempuan. Pasalnya, sampai saat ini kasus marginalisasi perempuan terutama bagi perempuan pekerja migran masih cukup tinggi.

Hal itu disampaikan dalam rapat bersama antara Pengurus Pusat Fatayat NU dengan Pengurus Cabang Istimewa Fatayat NU Malaysia di Kuala Lumpur. Dalam pertemuan itu hadir pula kader Fatayat baik yang berasal dari Indonesia atau warga asli Malaysia.

"Pada prinsipnya, kondisi setiap negara yang berbeda ikut menentukan model dakwah seperti apa yang bisa dilakukan oleh Fatayat," tuturnya di Kuala Lumpur, Minggu 16 Desember 2018.

Anggia mencontohkan PCI Fatayat NU Mesir yang mayoritas pengurus dan anggotanya adalah mahasiswa, maka model dakwahnya melalui diskusi dan kajian-kajian ilmiah. Tetapi berbeda dengan PCI Fatayat Hongkong dan Taiwan yang keseluruhannya adalah pekerja.

"Saya selalu bangga dengan PCI karena ya itu masih semangat meluangkan waktu, tenaga bahkan materi untuk menghidupkan organisasi dalam waktu kepengurusan tiga tahun mereka bisa melakukan banyak hal meski banyak yang perlu kita dukung" tambahnya. Perlu bahwa saat ini PCI Fatayat NU tersebar di enam negara yaitu Malaysia, Hongkong, Mesir, Maroko, Taiwan dan Arab Saudi.

Sementara itu, Kiki, Ketua PCI Fatayat NU menyatakan kebanggaannya atas kunjungan ini. Disamping dapat melaporkan perkembangan organisasi pihaknya bermaksud untuk bisa sharing berbagai dinamika organisasi.

Selain soal pengkaderan, Kiki menyayangkan sulitnya menembus lingkungan buruh migran untuk dapat memberikan edukasi atau advokasi. Namun begitu, ia bangga karena di beberapa kegiatan Fatayat, antusiasme masyarakat cukup baik.

"Kalau kegiatan pengajian kami lakukan bersama dengan kelompok ibu-ibu disini yang sebenarnya memang mereka haus akan ta`lim dan tadzkiroh tetapi untuk kegiatan sosial dan edukasi cukup susah" ujarnya.

Salah satu program yang dirancang adalah masuk ke wilayah mess buruh migran untuk kegiatan bakti sosial seperti pemeriksaan massal dan edukasi kesehatan. Selain terkendala waktu, permasalahan lainnya adalah SDM dan resources yang terbatas.

Maka, peran PCI dengan segenap program unggulannya itu bisa menjadi kekuatan dakwah NU jika ada manajemen organisasi yang baik sekaligus bisa menjaring kerjasama dengan lintas sektor.

Pertemuan yang bertajuk silaturahmi ini digelar disela-sela kegiatan ngetrip bareng pengurus pusat Fatayat NU yang mengusung tema "Globalizing Islam Nusantara" di Malaka dan Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 15-17 Desember.

Tags : Anggia Ermarini , Fatayat NU , Malaysia

Berita Terkait