Wiranto: Aktivitas Sosial Masyarakat Papua dan Papua Barat Berjalan Normal

| Senin, 09/09/2019 21:44 WIB
Wiranto: Aktivitas Sosial Masyarakat Papua dan Papua Barat Berjalan Normal Wiranto (Menko Polhukam RI). (Foto: merahputihcom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto pastikan kondisi terkini Papua dan Papua Barat berangsur-angsur membaik atau dalam situasi kondusif meski masih ada beberapa permasalahan.

“Per 9 September, laporan yang kita terima, seluruh kondisi di Provinsi Papua dan Papua Barat aman, kondusif. Aktivitas sosial kemasyarakat berjalan normal. Namun masih ada provokasi, masih ada selebaran2 gelap untuk mendorong, menghasut masyarakat melaksanakan unjuk rasa susulan,” jelas Wiranto sebelum menggelar Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kemenko Polhukam, Senin, 9 September 2019.

Menko Polhukam menjelaskan bahwa beberapa pejabat juga sudah memberikan laporan langsung kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tentang perkembangan terakhir di Papua dan Papua Barat.

“Petunjuk presiden sangat jelas bahwa kondisi yang sangat baik, kondusif ini terus dipertahankan. Lalu beliau juga konsen tentang adanya masalah eksodus dari pelajar, mahasiswa Papua-Papua Barat yang sedang belajar di luar Papua-Papua Barat atau daerah lain di Indonesia, ini juga nanti kita bahas merupakan perhatian kita bersama,” terangnya.

Baca Juga: Wiranto: Pemerintah Sekuat Tenaga Selesaikan Masalah di Papua

Selain itu, para pelaku yang melakukan provokasi juga sudah dipastikan karena telah mengorganisir unjuk rasa, kerusuhan, dan perusakan. “Ini ada suatu konspirasi yang ada di luar, yakni Beni Wenda CS yang ada di sana, yakni terus memprovokasi, telah memberikan informasi-informasi yang tidak benar dengan ada kekuatan di dalam, unsur KNPB dan AMP, itu sudah sangat jelas sehingga kita sudah minta agar mereka menghentikan aktivitas itu, menghentikan utk memprovokasi, menghasut masyarakat papua-papua barat,” tuturnya.

Selain itu, Menko Polhukam menyampaikan bahwa mahasiswa yang eksodus dari daerah kembali ke papua, telah dilakukan suatu komunikasi dengan para orang tuanya. Tapi intinya, mereka kembali dari luar Papua dan Papua Barat dengan biaya yang diberikan oleh orang tua mereka.

“Alasannya adanya kekhawatiran adanya tekanan, perlakuan yang sewenang-wenang dari masyarakat sekitarnya terhadap anak-anak Papua–Papua barat yang sedang belajar. Nah ini isu-nya, isu yang digulirkan yang sampai kepada para orang tua di sana,” tandasnya.

Menurut Wiranto, kekhawatiran itu kemudian menarik anak-anak mereka kembali ke Papua, tetapi setelah dijelaskan, setelah disampaikan fakta-fakta sesungguhnya ternyata mereka menyesal kembali ke sana, kembali ke Papua dan Papua barat.

“Karena ternyata isu itu tidak benar, ya namanya isu, mengelabui jalan pikiran mereka sehingga mereka ingin kembali sekarang ke sekolah, ke asrama tempat mereka belajar sebelum di tarik ke Papua–Papua barat,” pungkasnya.

Tags : Menko Polhukam , Papua , Papua Barat

Berita Terkait