Gus AMI: Indonesia Punya Peluang Besar Jadi Sumber Pangan Dunia

| Kamis, 10/10/2019 14:29 WIB
Gus AMI: Indonesia Punya Peluang Besar Jadi Sumber Pangan Dunia Gus AMI menjadi Keynote Speaker dalam diskusi publik bertajuk “Reforma Agraria untuk Kedaulatan Pertanian Indonesia” di kantor DPP PKB (foto Radarbangsa/AL)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengakui persoalan agraria di Indonesia hingga saat ini belum menemukan solusi yang tepat. Langkah yang harus dilakukan adalah pembaharuan reforma agraria secara konkrit.

Hal ini disampaikan Gus AMI (sapaan akrabnya) saat menghadiri diskusi publik bertajuk “Reforma Agraria untuk Kedaulatan Pertanian Indonesia” di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh 9, Jakarta Pusat, Kamis 10 Oktober 2019.

“Indonesia memerlukan pembaharuan dan reforma agraria ini harus terus kita upayakan, dan akan menjadi bagian dari perjuangan yang sesungguhnya sebagai bangsa, dalam rangka menjaga kebutuhan pangan nasional,” kata Gus AMI.

Reforma agraria sangat penting dilakukan lantaran Indonesia adalah negara agraris yang sangat besar. Gus AMI menilai Indonesia memiliki potensi besar sebagai sumber pangan dunia jika pembaharuan reforma agraria mampu diimplementasikan dengan baik.

“Sumber pangan dunia menjadi peluang bagi Indonesia karena iklim dan lahan yang subur,” terang Gus AMI.

Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan peluang tersebut bukan hal yang mustahil selama ada political will (kemauan politik) pemerintah dan seluruh elemen bangsa Indonesia bersatu padu.

“Yang kaya yang memiliki lahan yang besar, yang miskin petani gurem yang tidak memiliki lahan menjadi bagian yang utuh dan bersatu dalam melahirkan Indonesia yang mandiri, berkontribusi bagi dunia melalui kebutuhan suplai pangan,” tegas Gus AMI.

Gus AMI berpandangan masalah agraria di Indonesia bukan berkaitan dengan iklim, bukan pula berkaitan dengan tenaga kerja, serta sumberdaya pertaniannya.

“Tapi yang menjadi masalah adalah tanahnya. Dan tanah sejak UU Agraria 24 september 1960 belum mampu kita implementasikan dengan tepat,” papar dia.

“Kita sudah mencoba dengan berrbagai model, dari pemeritahan ke pemerintahan, dari strategi yang bermacam-macam, reforma agrarian mengalami kebuntuan, sampai hari ini,” tukas Gus AMI.

Tags : Gus Muhaimin , PKB , Reforma Agraria , Gerbang Tani

Berita Terkait