Komisi VI DPR Apresiasi Kinerja PT Petrokimia Gresik

| Senin, 18/11/2019 16:53 WIB
Komisi VI DPR Apresiasi Kinerja PT Petrokimia Gresik Tim Kunjungan kerja spesifik (Kunspek) Komisi VI DPR RI foto bersama dengan pimpinan PT Petrokimia Gresik usai pertemuan, di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (16/11). (Foto: twitter @DPR_RI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengapresiasi kinerja PT. Petrokimia Gresik (PG) sebagai salah satu produsen pupuk terlengkap di Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri. Dirinya mengakui kinerja yang dilakukan PT. PG sudah luar biasa di tengah permintaan pasar yang masih sangat tinggi.

"Jadi, jika pemerintah ingin mengembangkan PT. PG sebagai salah satu pioneer di perusahaan pupuk baik nasional maupun dunia, mungkin harus mengambil langkah-langkah aksi korporasi maupun aksi finansial untuk menyempurnakan lagi apa yang sudah berjalan di PT. PG saat ini," jelas Faisol seperti dilansir parlementaria, Senin, 18 November 2019.

Baca Juga: Komisi VI DPR Soal Ahok Pimpin BUMN: Kebijakannya Terkenal Efisien

Politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai harus ada perbaikan di tengah persoalan yang dihadapi oleh PT. PG yakni terkait dengan terlambatnya pembayaran dana subsidi penyaluran pupuk (Public Service Obbligation/PSO) oleh Pemerintah. Sehingga dalam hal ini, PT. PG harus melakukan langkah-langkah keuangan agar tidak terjadi masalah dalam cash flow.

“Untuk itu persoalan ini harus kita perbaiki, Komisi VI DPR tentu berharap agar PT. PG dapat meningkatkan laba bersih sehingga nantinya sumbangan terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kita bisa lebih tinggi. Di samping itu pula kita berharap adanya peningkatan kinerja ekspor yang dilakukan oleh PT. PG,” ungkap Faisol.

Terkait fenomena impor Pupuk Urea yang terus meningkat, yang dalam jangka panjang akan berdampak pada kinerja produksi urea dalam negeri, Legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur II (Kab/Kota Probolinggo dan Pasuruan) ini mengingatkan, agar PT PG untuk melakukan penguatan pasar. Sehingga nantinya fenomena tersebut tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

“Aksi-aksi pasar yang bisa dilakukan oleh produk impor bukan tidak mungkin akan mempengaruhi kinerja PT. PG dan hal ini tidak bisa dihindari. Memang sudah ada rencana-rencana jangka panjang yang sudah dilakukan oleh PT. PG, namun kita memerlukan roadmap yang lebih pasti sehingga nantinya kita tidak perlu khawatir kinerja dari PT PG ini akan terganggu oleh fenomena impor tersebut,” tandasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Anggota Komisi VI DPR RI Lamhot Sinaga yang turut mengapresiasi kinerja PT. PG, di tengah persoalan keterlambatan pembayaran dana subsidi penyaluran pupuk oleh pemerintah. Pasalnya, PT PG masih bisa mengembalikan dividen sebesar Rp 1,7 triliun kepada negara di tahun 2018.

“Menurut saya ini patut diapresiasi. Untuk itu harus ada langkah-langkah konkrit yang bisa diberikan oleh pemerintah agar, selain dividen yang disetorkan ke negara naik, kapasitas produksi juga naik, sehingga kebutuhan pangan kita tercukupi dan petani pun bisa meningkatkan kapasitas produksi masing-masing produk pertanian kita ,” pungkas Lamhot.

Baca Juga: DPR Nilai PON Papua Sejarah Bagi Indonesia

Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT. PG Rahmad Pribadi dalam sambutannya mengatakan PT. PG didirikan sejak tahun 1972 dan hingga saat ini memiliki 31 pabrik dengan kapasitas produksi hampir 9 juta ton. Yang terdiri dari 5 juta ton pupuk dan sisanya adalah non pupuk.

“Sebagian besar pupuk dialokasikan untuk memenuhi tugas kita menopang upaya pemerintah mencapai ketahanan pangan dengan cara memberikan pupuk subsidi. Disamping itu, diluar dari sisa produksi yang tidak digunakan untuk pupuk subsidi, kita jual ke pasar non subsidi yang ada di dalam dan luar negeri,” tuturnya.

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI turut diikuti sejumlah Anggota Komisi VI DPR diantaranya, Sondang Tiar Debora Tampubolon, Sonny T. Danaparamita (F-PDIP), Lamhot Sinaga (F-PGolkar), Khilmi, Andre Rosiade (F-PGerindra), Nasim khan, Marwan Ja’far (F-PKB), Melani Leimena Suharli (F-PD), Amin (F-PKS), dan Eko Hendro Purnomo (F-PAN).

Tags : DPR RI , Petrokimia Gresik , Pupuk