Jalan Pandeglang Hanya 723 KM, Thoni Mukson: Tetapi 490 KM Rusak!

PANDEGLANG, RADARBANGSA.COM - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pandeglang, Thoni Fathoni Mukson menghadiri sekaligus menjadi pembicara dalam acara dialog publik ‘Bedah Ide Membangun Pandeglang’ yang digelar Kumpulan Mahasiswa Pendeglang (Kumandang) Banten di Pandeglang, Jumat 13 Maret 2020.

Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Haji Thoni menyampaikan bahwa masyarakat Pandeglang sangat merindukan infrastruktur yang baik, pendidikan yang layak dan kesehatan yang memadai serta pariwisata yang terkoordinir dengan baik.

“Keinginan masyarakat Pandeglang terkait infrakstruktur yang baik, kesehatan yang memadai , pendidikan yang Layak, Pariwisata yang terkoordinir dengan baik, pendidikan agama yang baik, dan menyiapkan daya saing,” kata Haji Thoni.

Sementara untuk menyiapkan daya saing, politisi PKB asal Labuan itu menyampaikan bahwa Pemda Pandeglang tidak hanya menyiapkan sain dan teknologi tetapi juga enginering dan matematik.

“Untuk menyiapkan daya saing, tidak hanya sain dan teknologi tetapi enginering dan matematik itu juga harus dipersiapkan,” tambahnya.

Menurutnya, Pandeglang itu hanya mempunyai jalan sepanjang 723 KM yang diterjemahkan dalam 233 ruas. “Ini yang baru dalam kondisi baik baru 230 KM, sisanya 490an masih hancur atau rusak. Dan yang lebih memprihatikan kecamatan Sobang 8 desa hanya ada satu desa yang ditetepkan sebgai jalan kabupaten, yaitu jalan dari pangkalan ke Bojen, sementara desa2 yang lainnya tidak ada. Sangat disayangkan,” ungkapnya,

“Sementara Kabupaten yang lain, dalam penyusunan APBD itu untuk 2020, bukan untuk pembangunan infrastruktur tetapi menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembagunan,” tukasnya.

Untuk itu, politisi PKB yang digadang-gadang akan meramaikan bursa Cabub Pandeglang itu menitip pesan kepada mahasiswa khususnya Kumandang Banten agar hasil diskusi tersebut dapat menjadi rekomendasi dan disampaikan kepada calon definitif cabup Pandeglang.

“Artinya itu jadi bagian visi misi yang dilaksanakan karena saya kira pemikiran mahasiswa ini murni apa adanya, dan biasanya kalau keluar dari pemikiran dunia kampus jauh dari intrik,” tegasnya.