Di Tengah Wabah Virus Covid-19, Radesa Institute Gelar Seminar Online

| Rabu, 08/04/2020 18:00 WIB
Di Tengah Wabah Virus Covid-19, Radesa Institute Gelar Seminar Online Radesa Institute melakukan seminar secara online membahas pertanian, nelayan dan lain-lain dampak covid-19 (foto: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Radesa Institute DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar seminar webinar atau melalui online bersama para pakar di bidangnya. Tema yang diangkat dalam diskusi yang sering disebut Diskusi Reboan ini adalah “Covid-19, pertanian, nelayan dan penagan: Dampak dan solusinya”.

Seminar webinar melalui aplikasi zoom meeting ini diikuti antusias oleh masyarakat dari berbagai daerah. Bahkan banyak peserta yang konfirmasi kepada panitia bahwa mereka tidak bisa login karena keterbatasan peserta.

“Wah saya tidak menyangka, ternyata peminat diskusi model ini sangat banyak sekali bahkan masih banyak peserta yang tidak bisa login karena keterbatasan peserta. Kami akan cari solusi untuk diskusi ke depan sehingga bisa menampung peserta lebih banyak,” kata Direktur Radesa Institute, Billy Ariez.

Diketahui, seminar online itu dihadiri oleh Daniel Johan (Wakil Ketua Komisi VI DPR RI/ FPKB), Idham Arsyad (Ketum DPN Gerbang Tani), M Nurudin (Sekjend Aliansi Petani Indonesia, Syaiful Bahri (Staf Khusu Menteri Pertanian), Achmad Yakub (Komite Dewan Pengawas Bulog), Sofyan Syaf (Kepala PSP3 IPB), Dewi Sartika (Sekjend KPA)

Budi Laksana (Sekjend Serikat Nelayan Indonesia), Dani Setiawan (Ketua Harian DPP Kesatuan Nelayan) dan Ibnu (Ketua Lembaga Pertanian Cabang NU Lamongan.

Dalam pemaparannya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI FPKB, Daniel Johan mengatakan, dalam kondisi ekonomi yang sulit ini harus ada perhatian khusus bagi para petani, nelayan, karena mereka adalah sector riil yang menyelamatkan bangsa ini kedepan.

“Insentif ekonomi bagi mereka saat ini adalah dengan membeli panen petani, nelayan, petambak garam dan usaha sector riilnya dengan harga yang menguntungkan,” katanya.

Daniel Johan juga mengungkapkan bahwa jaring pengaman sosial dan ekonomi harus diperkuat, bahaya resesi semakin terasa jika Pemerintah tidak segera menyalurkan stimulus ekonomi bagi masyarakat terdampak, “Urusan pangan sudah dari dulu saya menyampaikan Bulog harus diperkuat peranya, jadikan Badan Pangan nasional sesuai amanat UU Pangan 18 tahun 2012. sehingga dalam kondisi darurat seperti saat ini Bulog sangat dibutuhkan dalam rangka pengamanan pangan nasional,” jelasnya.

Sementara menurut Ketum DPN Gerbang Tani, Idham Arsyad, data mengenai penerima manfaat dari program pengamanan sosial untuk pangan sangat penting, akurat dan tepat sasaran, karena ini berkaitan dengan akses terhadap pangan, terkadang stok pangan tersedia akan tetapi tidak semua org bisa mengaksesnya.

“Anggaran pemerintah juga harus diarahkan untuk membeli dan menyerap hasill panen petani dalam kerangka mempertahakan daya beli dan kesejahteraan masyaraka,” ungkapnya.

Tags : PKB , Virus Corona , Disinfektan , Radesa Institute