Hadiri KTT-ABAC, Jokowi Ungkap Pemberdayaan UMKM dan Perubahan Iklim

| Jum'at, 12/11/2021 08:32 WIB
Hadiri KTT-ABAC, Jokowi Ungkap Pemberdayaan UMKM dan Perubahan Iklim Presiden Jokowi (foto: setkabgoid)

RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue with Economic Leaders secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Kamis, 11 November 2021.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi bicara terkait inklusivitas dan keberlanjutan. Pada tema itu, Presiden menyampaikan bahwa dalam memulihkan ekonomi inklusif salah satunya harus fokus kepada peningkatan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menurut Presiden Jokowi, bergeraknya UMKM tidak hanya menjadi jaring pengaman bagi masyarakat penghasilan rendah, namun juga menyerap tenaga kerja yang sangat besar.

“Tahun 2019, UMKM berkontribusi terhadap 52 persen PDB Asia Pasifik dan berhasil menyerap 50 persen tenaga kerja. Di Indonesia, 64 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Artinya, memberdayakan UMKM di Indonesia juga memberdayakan perempuan,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa peningkatan inklusi keuangan merupakan prioritas. Di tahun 2021, Indonesia memberikan pinjaman lunak dan bantuan lebih dari USD4 miliar bagi 17,8 juta UMKM dan usaha kecil perorangan yang terdampak pandemi. Selain itu, Indonesia juga terus bekerja keras mendukung transformasi digital UMKM selama pandemi. Sebanyak 8,4 juta UMKM di Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk 54 persen UMKM perempuan.

“Digitalisasi UMKM di kawasan Asia Pasifik akan makin cepat didukung oleh pembangunan infrastruktur digital, perluasan konektivitas digital secara inklusif, dan peningkatan literasi digital pelaku UMKM,” imbuhnya.

Selain fokus kepada peningkatan pemberdayaan UMKM, Presiden Jokowi juga berbicara soal penanganan dampak perubahan iklim dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, “Konservasi hutan dan kekayaan laut, serta tranformasi menuju energi baru dan terbarukan harus menyejahterakan masyarakat bawah. Transisi menuju ekonomi rendah karbon ini harus dilakukan secara adil dan kolaboratif,” jelasnya.

“Dukungan pendanaan dan alih teknologi ramah lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung berbagai aksi mitigasi perubahan iklim di negara sedang berkembang,” sambungnya.

Tags : KTT , ABAC , UMKM , Perubahan Iklim

Berita Terkait