Buka Rapimnas Kadin Indonesia, Jokowi: Ekonomi Dunia Sudah Mengarah ke Green Economy

| Jum'at, 03/12/2021 20:25 WIB
Buka Rapimnas Kadin Indonesia, Jokowi: Ekonomi Dunia Sudah Mengarah ke Green Economy Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rapimnas Kadin Indonesia di Bali (foto: setkab)
RADARBANGSA.COM - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Tahun 2021 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung Bali, Jumat 3 Desember 2021.
 
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta dukungan Kadin untuk mendetailkan kebijakan-kebijakan pemerintah, utamanya yang akan menjadi fokus Indonesia pada presidensi G20 yang telah dimulai sejak 1 Desember 2021.
 
"Nanti kita akan fokuskan di G20 ini adalah satu, urusan arsitektur kesehatan global, yang kedua mengenai transisi energi menuju energi yang hijau dan berkelanjutan, kemudian yang ketiga mengenai digitalisasi," ujar Presiden Jokowi.
 
Menurut Presiden, saat ini arah kebijakan ekonomi dunia sudah mulai bergerak ke arah ekonomi hijau. Untuk itu, Indonesia harus segera menyesuaikan diri agar suatu saat ketika nanti dunia hanya menerima produk-produk yang dihasilkan energi terbarukan, maka Indonesia sudah siap.
 
"Kalau misalnya nanti suatu titik entah dua tahun lagi, entah tiga tahun lagi, atau lima tahun lagi, Eropa misalnya hanya menerima produk-produk hijau yang dihasilkan dari renewable energy dan kita belum siap, bagaimana kita mau mengekspor barang-barang kita? Begitu mereka mulai, negara lain pasti juga akan memulai. Oleh sebab itu, secepatnya kita harus mulai menggeser arah ekonomi kita sesuai dengan yang tadi akan kita bicarakan di G20," sambung Presiden.
 
Sementara itu, lanjut Presiden Jokowi, dalam transisi energi Indonesia juga memiliki kekuatan berupa sumber daya alam yang melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi hijau. Misalnya potensi hidro dari 4.400 sungai yang dimiliki negara Indonesia. Ia memberikan contoh, Sungai Mamberamo di Papua yang memiliki potensi menghasilkan listrik 24 ribu megawatt dan Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang bisa menghasilkan antara 11 sampai 13 ribu megawatt.
 
"Baru dua sungai, kita memiliki, sekali lagi, 4.400 sungai. Geotermal belum diapa-apakan. Kekuatan kita 29 ribu yang baru sekarang ini baru terpakai kira-kira dua ribuan, sepuluh persen belum ada. Inilah saya kira kesempatan-kesempatan yang kita miliki sehingga dalam rangka kompetisi bersaing dengan negara-negara lain kita memiliki kekuatan-kekuatan itu yang lama tidak kita sadari," ungkap Presiden
Tags : Kadin Indonesia , Rapimnas

Berita Terkait