Menkeu Sri Mulyani:APBN 2023 Tetap Optimis Namun Waspada

| Jum'at, 26/08/2022 18:25 WIB
Menkeu Sri Mulyani:APBN 2023 Tetap Optimis Namun Waspada Menkeu Sri Mulyani Indrawati (foot: kemenkeu)

RADARBANGSA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2023 masih menjadi instrumen yang menjawab tantangan dari yang sebelumnya disebabkan oleh pandemi Covid-19 menjadi risiko global seperti kenaikan harga pangan dan energi karena terjadinya disrupsi supply.

“Ini menyebabkan disrupsinya menjadi sangat eksesif sehingga terjadilah inflasi yang melonjak pada barang-barang atau permintaan mulai meningkat dengan proses pemulihan ekonomi,” ungkap Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Jumat 26 Agustus 2022.

Menurut Menkeu Sri Mulyani, pemerintah terus mewaspadai lingkungan global ini yang bahkan IMF telah menurunkan proyeksi ekonomi dunia dengan kombinasi yang sangat tidak baik yaitu pertumbuhan ekonominya di revisi ke bawah dan inflasi di revisi ke atas.

“Pada tahun 2023, proyeksi negara maju yaitu 6,6% dengan pertumbuhan ekonomi 1,4%, sedangkan pada negara berkembang proyeksi inflasi diperkirakan 9,5% dengan pertumbuhan ekonomi 3,9%,” imbuh Menkeu Sri Mulyani.

“Inilah kondisi yang harus kita waspadai memasuki tahun 2023 dimana kita harus mendesain APBN 2023 dengan hati-hati,” tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Menkeu Sri Mulyani, APBN Tahun 2023 akan tetap menjadi instrumen yang menentukan. Mengangkat tema optimis dan waspada di APBN 2023 tentu berdasarkan pada inflasi masih relative terjaga, pemulihan di berbagai sektor merata.

“Namun kewaspadaan menjadi sangat tinggi karena syok yang muncul akibat disrupsi global ini sangat besar dan penyebabnya karena kondisi geopolitik yang tidak selesai dalam waktu dekat,” tukasnya.

Tags : APBN 2023 , Disrupsi Global , Inflasi

Berita Terkait