Pemerintah Impor Kedelai Demi Turunkan Harga, Gus Muhaimin: Bukan Solusi!

| Kamis, 15/12/2022 15:35 WIB
Pemerintah Impor Kedelai Demi Turunkan Harga, Gus Muhaimin: Bukan Solusi! Abdul Muhaimin Iskandar (Wakil Ketua DPR RI). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin angkat suara terkait keputusan pemerintah melalui Perum Bulog mengimpor kedelai sebanyak 350 ribu ton. Menurut Gus Muhaimin, impor bukan solusi utama menurunkan harga kedelai. 

“Kebijakan impor bukan solusi utama ya, kedelai mahal itu karena memang produksi kita belum mencukupi, masih kurang. Jadi ketimbang impor sebaiknya genjot saja produksi dalam negeri, tambah lagi lahannya,” tutur Gus Muhaimin di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2022. 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berujar, saat dirinya menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pernah menggagas gerakan tanam kedelai di wilayah transmigrasi. Saat itu ia berkomitmen membantu menambah produksi dan ketersedian tanaman kedelai di Indonesia dengan menyediakan ribuan hektare lahan transmigrasi untuk ditanami kedelai. 

Ia menjelaskan, potensi ini tentu bisa lebih besar lagi jika mampu dikelola dan disupport dengan baik oleh pemerintah, sebab lahan pengembangan kedelai di kawasan transmigrasi mencapai ratusan ribu hektar. 

“Dulu saya sudah menginisiasi gerakan tanam kedelai di kawasan transmigrasi. Itu untuk mengembangkan lahan transmigrasi khusus untuk kedelai, potensinya besar dan jelas itu mendukung pemenuhan kebutuhan kedelai nasional," ungkap Gus Muhaimin. 

“Jadi daripada impor terus, saya kira orientasinya harus segera diubah. Kita ini tidak kekurangan lahan, tidak kekurangan potensi pertanian, SDM petani kita jempolan, tinggal pemerintah mau apa nggak mengoptimalkannya,” sambung Gus Muhaimin. 

Pada Juni 2022, harga kedelai internasional CBOT berada di level tertinggi sepanjang tahun, yakni US$17,58 per gantang atau bila dikonversi sebesar Rp9.294/kg. Dalam kondisi tersebut, harga kedelai di tingkat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) sudah mencapai Rp11.612 per kg. 

Sementara itu, ketika harga kedelai internasional belakangan ini sudah mulai turun, harga kedelai di tingkat Kopti saat ini masih dikisaran Rp13.030/kg dan Rp14.800/kg di tingkat eceran. Harga kedelai impor saat ini masih merupakan harga pembelian kedelai periode 2-3 bulan sebelumnya (lag time). 

Pada saat itu, khususnya periode Juli-Agustus 2022, harga kedelai internasional tembus ke angka Rp8.411 per kg. Selain itu, juga terjadi kenaikan biaya distribusi sebagai dampak kenaikan BBM dunia, dari US$3,6 per gantang menjadi US$5,8 per gantang. 

Kondisi ini membuat pemerintah melalui Perum Bulog mengimpor 350 ribu ton kedelai untuk mengatasi kenaikan harga komoditas tersebut yang memengaruhi kenaikan harga tempe di dalam negeri.

Tags : Gus Muhaimin , Kedelai , Impor , Bulog , Lahan , Indonesia

Berita Terkait