Bang Jay Dorong Kementan Intensifkan Pemeriksaan Hewan Kurban

| Senin, 19/05/2025 20:02 WIB
Bang Jay Dorong Kementan Intensifkan Pemeriksaan Hewan Kurban Anggota Komisi IV DPR RI, dari Fraksi PKB Jaelani (foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, yang diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 intensitas perdagangan hewan kurban mulai meningkat di sejumlah daerah. Anggota Komisi IV DPR RI, dari Fraksi PKB Jaelani, mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) dan pemerintah daerah meningkatkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban secara intensif.

“Kami meminta pihak Kementan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit menular pada hewan ternak menjelang Idul Adha. Sangat penting untuk memastikan seluruh hewan yang akan dikurbankan berada dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit apapun,” tegas Jaelani, Senin (19/5/2025).

Politisi dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara ini menekankan perlunya koordinasi yang kuat antara Kementan, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dengan dinas-dinas terkait di tingkat provinsi serta kabupaten/kota. Pemantauan ketat terhadap lalu lintas hewan ternak antar wilayah menjadi krusial untuk meminimalisir risiko penularan penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Lebih lanjut, Jaelani meminta Kementan untuk memastikan bahwa seluruh hewan kurban telah mendapatkan vaksinasi PMK dan dilengkapi dengan Sertifikat Veteriner (SV) sebagai bukti. Selain vaksinasi, masa karantina hewan, baik di tempat asal maupun setelah tiba di kota tujuan, juga harus dipastikan pelaksanaannya. “Upaya-upaya ini harus diintensifkan agar tidak ada hewan kurban yang sakit atau tidak memenuhi syarat namun tetap diperjualbelikan,” imbuhnya.

Ketua DPW PKB Sulawesi Tenggara tersebut juga mengimbau para pedagang dan pembeli untuk turut aktif mewaspadai PMK. Pedagang diharapkan menjaga kebersihan kandang, melakukan disinfeksi rutin pada kendaraan pengangkut dan peralatan, serta mengenali tanda-tanda klinis PMK.

Adapun tanda-tanda klinis PMK yang perlu diwaspadai antara lain air liur berlebihan, lepuh atau lesi pada gusi, mulut, dan lidah hewan ternak. Menurutnya pembeli tidak boleh tergiur harga murah dari hewan kurban jika ditemukan indikasi hewan yang tidak sehat.  “Jika ditemukan hewan dengan gejala PMK, segera isolasi dan laporkan kepada petugas dinas terkait. Jangan sampai kelalaian menyebabkan penularan meluas. Sinergi antara seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan hewan kurban yang akan dikonsumsi masyarakat sehat dan aman,” pungkas Jaelani.

Tags : Hewan Qurban

Berita Terkait