101 Lahan Terdampak Proyek Drainase, Pemkot Bima Minta Segera Dibebaskan

| Selasa, 27/05/2025 21:02 WIB
101 Lahan Terdampak Proyek Drainase, Pemkot Bima Minta Segera Dibebaskan Pembebasan lahan. (Foto: Blog Justika)

RADARBANGSA.COM - Dalam rangka mempercepat realisasi program strategis nasional maupun daerah, Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin, melakukan rapat koordinasi Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aula Parenta Kantor Wali Kota, Senin (26/5).

Rakor tersebut membahas percepatan pelaksanaan berbagai proyek strategis, termasuk proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFREP) yang mencakup pembangunan drainase primer, kolam retensi, serta normalisasi sungai bantuan Japan International Cooperation Agency (JICA).

"Salah satu fokus utama kita hari ini (kemarin) adalah penyelesaian proyek drainase primer dan proses pembebasan tanah milik warga terdampak sebanyak 101 bidang tanah yang harus diproses pemecahan sertifikatnya, normalisasi Sungai Melayu dan Sungai Romo," ujar Wali Kota Bima.

Wali Kota yang akrab disapa Aji Man itu menegaskan komitmennya mendukung kelancaran pelaksanaan proyek strategis nasional agar dapat terselesaikan secara cepat dan akuntabel.

"Saya yakin dan percaya, jika program nasional ini (normalisasi sungai, drainase primer dan kolam retensi) mampu kita tuntaskan dengan baik, tidak menutup kemungkinan pemerintah pusat akan menghadirkan program-program strategis lainnya di Kota Bima," ujarnya optimis.

Selanjutnya, ia menekankan bahwa proses ini bukan hanya soal administrasi semata, melainkan bentuk amanah dan tanggung jawab kepada masyarakat.

"Untuk itu, jika kita bekerja dalam satu gerak langkah, maka berbagai program strategis ini akan mampu kita selesaikan," pungkasnya.

Proyek drainase primer yang dibiayai melalui pinjaman hibah luar negeri NUFReP Nomor 9459 Tahun 2024–2026 itu terkontrak senilai Rp238,75 miliar. Pekerjaan dimulai sejak 31 Juli 2024 dan dijadwalkan selesai dalam 540 hari, atau berakhir pada 28 Februari 2026. Penyedia jasa proyek adalah Nindya Pembangunan KSO.

Pekerjaan drainase tersebar di 12 kelurahan di Kota Bima, mencakup enam ruas drainase primer dengan total panjang 14 kilometer yang meliputi Drainase Primer Amahami yang panjangnya 5,13 km, Drainase Primer Sambinae yang panjangnya 1,53 km, Drainase Primer Panggi yang panjangnya 0,91 km, Drainase Primer Pane-Salama yang panjangnya 1,99 km, Drainase Primer Penatoi: 2,05 km, Drainase Primer Rite-Matakando-Santi yang panjangnya 2,4 km. 

Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan banjir dan memperbaiki sistem drainase di kawasan padat penduduk di Kota Bima.

Tags : Kota Bima , Proyek Drainase , Lahan