Polres Bangkalan Bor Sumur di Desa Rawan Kekeringan

RADARBANGSA.COM - Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Bangkalan, Jawa Timur, melaksanakan program pengeboran air bersih di sejumlah desa yang kerap terdampak kekeringan saat musim kemarau. 

Kegiatan ini merupakan bentuk bakti sosial sekaligus dukungan terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam mengurangi jumlah desa yang mengalami krisis air bersih.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, mengatakan bahwa pengeboran sumur ini bukan hanya bagian dari komitmen institusi Polri, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat. 

Salah satu lokasi yang menjadi sasaran program tersebut adalah Pondok Pesantren Al-Hasany di Dusun Toroy, Desa Tlokoh, Kecamatan Kokop.

“Semoga bantuan pengeboran ini menjadi amal jariah yang memberi manfaat nyata, khususnya bagi para santri dan warga sekitar,” ujar Hendro saat peresmian sumur bor, Senin (30/6).

Desa Tlokoh termasuk satu dari 53 desa di Kabupaten Bangkalan yang tercatat rawan kekeringan berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). 

Wilayah-wilayah terdampak tersebar di sembilan kecamatan, yakni Tanah Merah, Kwanyar, Blega, Konang, Kokop, Geger, Klampis, Sepulu, dan Arosbaya.

Jenis kekeringan yang melanda bervariasi, mulai dari kekeringan langka hingga kekeringan kritis. Pada kondisi kritis, kebutuhan air warga mencapai lebih dari 10 liter per orang per hari, dengan jarak tempuh untuk memperoleh air bersih bisa mencapai 3 kilometer lebih. 

Sedangkan pada kondisi kekeringan langka, kebutuhan air masih di bawah 10 liter per orang per hari, dengan jarak ke sumber air antara 0,5 hingga 3 kilometer.

Kapolres berharap melalui kegiatan ini, Polri semakin dekat dengan masyarakat dan terus dipercaya sebagai pengayom yang hadir memberikan solusi di tengah kesulitan warga.

“Semoga ini menjadi bukti nyata peran Polri dalam melayani masyarakat dan memperkuat hubungan yang harmonis,” pungkasnya.