Kemenko PM Ungkap Kerja Sama SPPG dan BUMDes Hasilkan Transaksi Ratusan Juta

| Kamis, 17/07/2025 21:01 WIB
Kemenko PM Ungkap Kerja Sama SPPG dan BUMDes Hasilkan Transaksi Ratusan Juta Kunjungan Kemenko PM ke SPPG Denanyar Jombang (foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Daerah Tertentu Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Prof Abdul Haris mengatakan, salah satu tujuan program Makan Bergisi Gratis (MBG) adalah meningkatkan geliat ekonomi lokal pedesaan seperi dilakukannya kerja sama antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan Bumdes/Bumdesma dan Koperasi.

“Pada bulan Desember 2024, Menko Pemberdyaan Masyarakat, Pak Muhaimin Iskandar menginisiasi Kerja sama Bumdesma Sumobito Lancar Abadi dengan SPPG Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar. Hari ini saya meninjau pelaksanaan kerja sama tersebut. Prospeknya sangat luar biasa bagus," kata Abdul Haris dalam rilisnya, Kamis, 17 Juli 2025.

Menurut Haris, ratusan juta transaksi dilakukan setiap bulan antara SPPG dengan Bumdes/Bumdesma dan Koperasi. Dengan jumlah siswa yang dilayani sekitar 3.000-an siswa maka transaksi setiap bulannya sekitar 600 juta rupiah.

Sementara itu, menurut Gus Umar-Pengelola SPPG Denanyar, pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang serta pelaksanaan kerja sama dengan Bumdesma Sumobito Lancar Abadi. SPPG Ponpes Mambaul Ma'arif saat ini melayani 3.346 siswa (414 Siswa MI dan 1.487 siswa MTS dan 1.445 siswa MAN).

“Direncanakan pada awal Agustus 2025 jumlah siswa yang akan dilayani meningkat menjadi 4.000 orang. Selain itu pada 1 Agustus 2025 juga akan dioperasionalkan satu SPPG lagi yang dikelola Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif," tambahnya.

Begitu juga kata pengurus Bumdesma Sumobito Lancar Abadi, Ayu, keberadaan SPPG Denanyar menyerap 47 tenaga kerja baru dari masyarakat sekitar dengan gaji berkisar antara 100-115 ribu rupiah per hari. Selain itu terdapat 1 orang Kepala SPPG, 1 orang ahli gizi, dan 1 orang staf yang digaji dari BGN Pusat.

“Permasalahan utama terkait pemberdayaan masyarakat lokal dalam penyediaan bahan baku Makan Bergizi Gratis adalah standar produk seperti telur dan buah yang belum dapat dipenuhi dari produk lokal mayarakat,” ujarnya.

Tags : Kemenko PM