Tesla Digugat atas Klaim Palsu "Autopilot" di Produk Mobil Listrik

RADARBANGSA.COM – Produsen mobil listrik terkemuka Tesla digugat lantaran klaim palsu “autopilot dan Full self driving” pada produk mobil listriknya.

Briggs Matsko, nama penggugat mengatakan bahwa Tesla dan Musk sengaja menipu konsumen untuk meraup untung perusahaan.

“Tesla melakukan ini untuk "menghasilkan kegembiraan" tentang kendaraannya, menarik investasi, meningkatkan penjualan, menghindari kebangkrutan, menaikkan harga sahamnya dan menjadi "pemain dominan" dalam kendaraan listrik,’’ kata Matsko dikutip, NY Post, Kamis 15 September 2022.

Sebaliknya, Matsko mengatakan Tesla belum memproduksi apa pun yang bisa diklaim sebagai kemampuan autopilot. Dia menyebut produk Tesla saat ini jauh mendekati “mobil self-driving”

Akibatnya klaim palsu ini merugikan penggunanya, seperti Matsko salah satunya. Klaim yang diada-ada itu membuat kendaraan menjadi tidak aman.

Gugatan ini diajukan Matsko di pengadilan federal  San Francisco bersama orang - orang yang sejak 2016 membeli atau menyewa kendaraan Tesla dengan harpan mendapatkan fitur Autopilot, Enhanced Autopilot, dan Full Self-Driving.

Gugatan itu menyusul pengaduan yang diajukan pada 28 Juli oleh Departemen Kendaraan Bermotor California yang menuduh Tesla melebih-lebihkan seberapa baik sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) bekerja dengan baik. 

Sementara itu Tesla tidak belum menanggapi permintaan komentar. Tesla mengatakan Autopilot memungkinkan kendaraan untuk mengarahkan, mempercepat dan mengerem di dalam jalur mereka, sementara Full Self-Driving memungkinkan kendaraan mematuhi sinyal lalu lintas dan berpindah jalur.

Dikatakan juga bahwa kedua teknologi “memerlukan pengawasan pengemudi yang aktif,” dengan pengemudi yang “penuh perhatian” yang tangannya berada di atas kemudi, “dan tidak membuat kendaraan menjadi otonom.”