Bahaya Cetak Kartu Vaksin, Pencurian Data Pinjaman Online

RADARBANGSA.COM - Sertifikat vaksin Covid-19 telah menjadi syarat berpergian di Indonesia, mulai dari syarat berkendara atau pergi ke tempat umum. Namun, masyarakat harus hati-hati ketika mencetak sertifikat vaksin di tempat fotokopi atau warnet ataupun melalui marketplace online.
Sertifikat vaksin mengandung beberapa data penting dan sangat berisiko kebocoran data dan dapat disalahgunakan oleh para pinjaman online atau pinjol illegal. Seperti data NIK, Nama Lengkap, dan Tanggal Lahir yang harus sangat dijaga.
Menurut Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber, mencetak sertifikat vaksin yang menjadi tren di Indonesia dan berisiko menyebabkan kebocoran data pribadi.
"Mencetak sertifikasi vaksin perlu diperhatikan karena mengandung potensi kebocoran data kependudukan penting yang dapat merugikan pemilik data. Adapun data kependudukan penting tersebut adalah NIK, Nama Lengkap dan Tanggal Lahir," ucap Alfons.
Alfons menjelaskan, informasi kependudukan digunakan sebagai basis kredensial guna pengecekan database layanan pemerintah seperti rekapitulasi data pemilih dalam pilkada.
Alfons menegaskan, masyarakat harus lebih hati-hati dalam melindungi datanya semaksimal mungkin.
"Ada baiknya juga jika aplikasi PeduliLindungi mempertimbangkan untuk menutupi informasi kependudukan dalam sertifikat vaksin ini seperti yang dilakukan oleh aplikasi JAKI," jelas Alfons.
Nomor NIK bersifat melekat pada penduduk dan berlaku seumur hidup . NIK digabungkan dengan data kependudukan lain seperti nama lengkap atau tanggal lahir, maka informasi ini menjadi data yang berharga dan rentan dieksploitasi sehingga harus diproteksi dengan baik.
Selain itu, dibeberapa mal sudah tidak menerima pengunjung yang hanya memberikan sertifikat berupa kartu, harus disertakan aplikasi PeduliLindungi.
Metode pengecekan sertifikat vaksin proaktif menggunakan aplikasi gawai untuk pemindai QR Code di mal atau tempat makan direkomendasikan untuk digunakan dan cukup aman dari sisi sekuriti karena dapat mencegah kebocoran data.
Selain itu, data yang masuk ke aplikasi PeduliLindungi jika diolah dengan baik akan menjadi Big Data yang berharga dan dapat digunakan untuk keperluan lain seperti Tracing, memantau kedisiplinan mal atau restoran menjalankan PPKM dan tidak melewati batas maksimal pengunjung yang diperbolehkan.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Martin Zubimendi Sepakat Gabung Arsenal Musim Depan
-
Kemenag Imbau Jemaah Patuhi Aturan Agar Ibadah Haji Lancar
-
Marc Marquez Tercepat di Sprint Race MotoGP Prancis 2025
-
Kemenag RI Catat 8 Jemaah Calon Haji Wafat, Pastikan Pelayanan Penuh
-
Komisi III DPR RI Apresiasi Polri Tindak 3.326 Kasus Premanisme