BI Sebut Total Injeksi Likuiditas Rp 583 Triliun

| Jum'at, 29/05/2020 14:01 WIB
BI Sebut Total Injeksi Likuiditas Rp 583 Triliun Gubernur BI, Perry Warjiyo (Foto: infobanknews)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) sebelumnya telah melakukan injeksi likuiditas ke perbankan selama pandemi Covid-19. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan total aliran dana ini mencapai sekitar Rp583,5 triliun.

Perry menjelaskan hal tersebut meliputi pembelian SBN dari pasar sekunder, penyediaan likuiditas ke perbankan melalui mekanisme term-repurchase agreement (repo), penurunan GWM, FX Swap, dan tidak mewajibkan tambahan giro bagi yang tidak memenuhi RIM.

“Pemulihan Ekonomi Nasional memerlukan dukungan stimulus fiskal dari Pemerintah. Hal itu dilakukan dengan menaikkan defist APBN seiring meningkatnya kebutuhan untuk belanja sosial, subsidi, insentif industri dan lainnya,” demikian kutipan resmi BI, Jumat 29 Mei 2020.

Terkait dengan defisit APBN yang terus meningkat, maka dibutuhkan pula sebuah dukungan pembiayaan. BI lanjutnya, dapat membeli SBN di pasar perdana untuk mendukung kebutuhan pembiayaan tersebut.

Selain itu, menurunnya dunia usaha juga berdampak pada perlunya dukungan terhadap perbankan dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. Dalam hal ini, OJK telah mengatur terkait restrukturisasi kredit oleh perbankan dalam mendukung dunia usaha, termasuk UMKM. Hal tersebut memerlukan dukungan likuiditas bagi perbankan yang memadai. 

Tags : Injeksi Likuiditas , Perbankan

Berita Terkait